Pages

Thursday, 5 December 2013

Bukan Fiksi Hanya Berbagi Inspirasi

Ini bukan fiksi, namun cerita aslinya tak senyata ini…

Seorang anak perempuan, lahir dengan perbedaan suku bangsa. Ayahnya adalah mantan serdadu, yang kemudian pensiun dan menjadi tukang cukur. Mata pencaharian itu jelas tak cukup membiayai keluarga, hal ini memaksa sang Ibu turut bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Hidup keluarga kecil ini tak kunjung membaik, justru semakin suram. Di usia anak perempuan yang masih sangat kecil itu -usia di mana dia bahkan belum mampu mengingat detil dan merasakan pahit jalan kehidupannya-, ayah dan ibunya memutuskan bercerai. Masing-masing hilang mencari peruntungan di daerah lain dan si Ibu meninggalkan anak perempuannya kepada sang nenek. Mereka tinggal di lingkungan yang miskin dan kumuh. Namun kondisi memprihatinkan tersebut tidak mengurangi semangat hidup anak perempuan ini. Dia sangat suka membaca, di usianya yang ketiga dia sudah mampu merangkai huruf menjadi untaian kalimat, dia senang sekali membaca apapun dengan keras-keras.

Hingga sebuah cobaan datang kembali, di usia anak itu yang ke-9 dia harus mengalami sebuah peristiwa yang mengubah hidupnya, pelecehan seksual. Dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya sendiri bersama teman-temannya, tak hanya terjadi sekali namun berulang kali, kejam.  Di usia 13 tahun, anak perempuan itu harus menerima kenyataan hamil. Membayangkannya saja tak sanggup, di usia 13 tahun, mengandung seorang bayi dan berjuang sendirian menahan malu dan trauma yang sangat menyakitkan.   Tepat 9 bulan mengandung, dia akhirnya melahirkan, namun sayang 2 minggu setelah lahi, bayi si anak perempuan itu meninggal.


Kejadian itu membuatnya jengah, dia kabur menuju rumah ayahnya. Ayahnya adalah orang yang sangat keras. Pengalamannya ketika menjadi serdadu militer rupanya membuatnya mendidik si anak perempuan dengan cara disiplin, tangguh dan keras. Ayahnya memaksa si anak membaca buku setiap hari dan merangkum isinya setiap pekan. Anak perempuan itu merasa sangat tertekan di awal-awal kehidupan bersama ayahnya , namun siapa tahu justru dengan cara itulah si anak tumbuh lebih baik, tegar dan kuat menghadapi masa lalunya yang buruk.

Waktu terus berlalu, ketika anak ini menginjak pendidikan SMA, dia terpilih menjadi siswi teladan mengalahkan banyak siswa-siswi lainnya. Prestasi inilah yang mengantar dia untuk bertemu dengan pemimpin negaranya, hatinya senang bukan main. Siapa dia hingga akhirnya bisa bertamu di rumah seorang presiden? Di masa SMA nya, dia berkesempatan menjajal kemampuan berbicara sebagai penyiar radio lokal. Prestasi gemilang anak perempuan -yang sudah bermetamorfosa menjadi gadis menawan ini- membuatnya mampu kuliah di perguruan tinggi dengan beasiswa ini itu. Dia tak pernah menyia-nyiakan masa emas ini, bahkan di suatu kesempatan dia memberanikan diri untuk mengikuti kontes kecantikan lokal, inilah pertama kalinya dia mendapat sorotan publik. Perlahan keberadaannya mulai dikenal, tidak hanya cantik namun juga pintar dan berkepribadian baik. Dia mulai menjajal karir di dunia TV tepat ketika usianya menginjak 19 tahun. Saat itu dia mencetak sejarah sebagai wanita termuda yang mengisi acara di TV, dan dia menjadi satu-satunya wanita dengan ras yang berbeda di sana sebagai penyiar berita.

Selanjutnya kisah hidupnya semakin bersinar, saya pun tak perlu menuliskannya orang akan mengenalnya. Dia kelahiran Mississisipi, lahir dari darah Afrika-Amerika. Dia memulai debut talkshownya dalam acara “People Are Talking”, sejak dia hijrah ke Chicago karirnya semakin melejit. Dia dikenal sebagai pembawa acara talkshow dengan rating tertinggi berskala internasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Dia menjadi wanita terkaya versi majalah Forbes, dengan kekayaan lebih dari US $ 1 Milyar. Dan dia dikenal sebagai orang paling dermawan karena banyak sekali menyumbangkan sebagian hartanya untuk anak-anak perempuan yang tak bersekolah di tempat-tempat terpencil, rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDS, penderita ketergantungan, orang cacat atau menderita penyakit berat lainnya.

Hingga kini dia masih ada, berbagi inspirasi dan kisah membangun semangat di acara TV-nya. Tayangan acaranya di televisi selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Wanita ini sadar, bila dia bisa mengajak seluruh pemirsa televisi, maka bersama-sama akan mudah mewujudkan segala impiannya untuk membantu mereka yang tertindas. Latar belakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan, diskriminatif membentuknya sebagai pribadi yang baik yang selalu tergerak menolong sesama.

Tak perlu panjang lebar saya jelaskan insight yang didapat dari cerita singkat di atas, saya kira cukup jelas. Ada wanita tangguh yang berhasil melewati masa sulit di hidupnya ketika masih anak-anak. Dia bukan orang yang kemudian menyerah setelah jatuh berulang kali. Saya coba bandingkan dengan kenyataan di negara ini, terlalu banyak orang minta dikasihani. Menyerah untuk berjuang. Lihat saja di sepanjang jalan raya di kota-kota besar, merantau meninggalkan daerahnya untuk (hanya) menjadi pengemis. Bukan dengan maksud merendahkan derajat manusianya, namun sungguh disayangkan kelebihannya sebagai makhluk hidup yang diciptakan dengan akal budi dan perasaan ternyata tak dimanfaatkan.

Terakhir jangan berhenti hanya untuk mengagumi cerita orang dan mendengarkan orang memotivasi, namun mari berjuang menjadi bagian dari tokoh yang terkenal karena pengabdian dan kesuksesannya. Tak harus menjadi super man/woman untuk menginspirasi, kadang hal sederhana mampu mengubah hidup seseorang yang membaca / mendengarnya. Mari berbagi.

btw, ada yang bisa menebak siapakah anak perempuan yang bermetamorfosa menjadi wanita hebat dalam cerita di atas?

No comments:

Post a Comment