Pages

Friday, 22 January 2016

Dream Home: Membeli Rumah Baru Lewat KPR

Finally, we are coming through this day.

Akad rumah!

Perjalanan yang panjang dan (sedikit) ribet tapi bukan hal mustahil untuk dijalani. See, berawal dari pengalaman NOL tentang perkreditan akhirnya terlewati juga masa-masa ini.

Special thank to blog-nya mb Tikawe yang sedikit banyak sudah menginspirasi kami di awal untuk belajar tentang KPR, utamanya KPR Syariah, baca di sini.

Sebagai suami-istri yang masih muda belia nan kece dan belum berpengalaman seperti kami :p -bahkan kartu kredit pun kami tak punya- maka belajar dan tidak malu bertanya adalah kunci keberhasilan melewati proses akad rumah. So, what's the steps? Saya mau berbagi pengalaman, dengan menuliskan prosesnya secara umum. Check it out!


1. Sight seeing properti
Rajin-rajinlah mencari tahu properti bisa dalam bentuk: rumah / apartemen / ruko / tanah. Pastikan kalian tahu apa yang kalian inginkan dan kalian butuhkan. It's not quite easy in knowing what you need and what you want btw. Menonton Feni Rose di TV dalam acara promosi rumah setiap weekend bisa membantu (walaupun kebanyakan properti yang ditawarkannya tidak cukup bisa dibeli), Googling, bertanya pada teman/saudara, atau membaca majalah properti. Make an option A, B, C,... as much as possible to be considered.
Kami sendiri pada poin ini, berawal dari informasi teman, langsung minta nomor CP marketing developer-nya, dan berlanjut mengobrol via Whatsapp. Walaupun akhirnya kami tidak jadi membeli rumah di Segara City, tapi perkenalan kami dengan Mbak Siska dari Damai Putra Group mengantar kami ke kantor pemasaran pusat dan pada akhirnya menemukan rumah idaman kami sendiri di KHI, baca cerita kami di sini for detail.

2. Pelajari tentang Aturan Pembelian Properti
Ada istilah DP -yang sampai sekarang saya juga tidak tahu what it stands for?- dengan minimal DP berbeda-beda antara satu developer dan developer lain, berbeda juga aturan satu bank dengan bank lain. DP umumnya bisa sekitar 20-30% dari harga rumah yang dibayarkan ke pihak developer. Aturan pembayaran bisa directly cash atau cicilan dengan range waktu yang beragam. Rumah ready stock biasanya dicicil maksimal 6 bulan, sedangkan rumah under construction bisa dicicil dalam 1-2 tahun. Aturan ini bisa jadi sangat berbeda pada properti yang dibeli dari pihak kedua/pihak ketiga, bukan dari developer langsung. You should dig more information then.
Ada lagi istilah plafon kredit/pinjaman. Ini adalah nominal sisa pembelian properti yang nantinya akan dibebankan pada bank lewat program KPR. Wait, we'll learn KPR soon.

3. Buat simulasi perhitungan
Setelah menikah, you should be more accurate in your cashflow. Hitung pemasukan tiap bulan dan buat simulasi fixed and variable cost. Perkirakan tabungan yang kalian punya cukup untuk membayar DP berapa persen dari kebutuhan. Simulasi ini penting untuk memilih properti yang kalian inginkan dan sanggup kalian beli, minimal untuk membayar DP-nya dulu. No idea how to build you own simulation? Contact me personally, maybe I can help to share the format.

4. First deal
Sudah cukup informasi tentang rumah? Informasi ini mencakup pertimbangan lokasi, fasilitas, kualitas bangunan, air, banjir/tidak banjir, dsb. Maka setelah yakin lakukan booking deal dengan membayar booking fee dan proses DP akan dimulai. Ingat: begitu kalian sampai di tahap ini, maka you dont have any chance to go back, kecuali kamu bisa mengikhlaskan booking fee dan DP yang sudah masuk -yang jumlahnya tidak sedikit-.
Biasanya setelah tahap ini, hidup sedikit berubah, menjadi lebih hemat dan perhitungan dalam mengeluarkan uang. HAHA. #pengalamanpribadi

5. Mulai belajar tentang KPR
Here we go, start your lesson for KPR. Dengan banyaknya sumber informasi di internet, kami sangat terbantu mempelajarinya. KPR jenisnya beragam dan hampir semua bank mempunyai program KPR yang menawarkan kelebihan masing-masing. Cari sesuai kebutuhan, kesanggupan, keseluruhan proses, kemudahan, dan pertimbangan lain -misal pengalaman atau promo khusus karena bekerja di bank tersebut / relasi dekat di sana-. Selain internet, sumber informasi tentang KPR bisa datang dari marketing KPR bank langsung, atau mintalah bantuan developer untuk menghubungkan kalian dengan pihak bank yang sudah bekerjasama dengan developer sebelumnya.

6. Make a choice for KPR
Memutuskan KPR mana yang akan diambil harus berdasarkan banyak hal, antara lain:
- Besaran bunga (untuk KPR konvensional) atau margin (untuk KPR syariah)
- Masa promo (periode waktu bank dalam memberikan fix rate)
- Requirements
- Prosedur pelunasan KPR lebih awal dari masa plafon pinjaman (pastikan kalian paham, jika dilunasi lebih cepat perlu bayar penalty atau tidak, berapa besarannya jika iya, batas waktu percepatan minimal setelah berapa tahun, dll)
- Lama proses KPR dari pengajuan hingga persetujuan
- Biaya lain-lain untuk urusan KPR (asuransi, administrasi, notaris, dsb)
- Track record nasabah di KPR tersebut (Googling saja: kesan pesan, kritik saran terkait program KPR suatu bank)

Kami memutuskan ambil KPR Syariah, selain karena alasan secure system based on syariah, kami juga jatuh cinta dengan kepastian angsuran KPR bulanannya. Buat kami, nominal yang fix menuntun kami untuk lebih mudah dalam mengatur cashflow hingga bertahun-tahun ke depan. Walaupun itu artinya kami tidak akan menikmati bunga turun ketika BI Rate sedang bagus suatu hari nanti. KPR Syariah memang sekilas nampak lebih mahal daripada KPR Konvensional, tapi saya yakin for longterm it will be gained more benefits.

In case, we decided to take KPR Syariah CIMB Niaga iB dengan jangka waktu pinjaman 15 tahun #hellyeah HAHA. Di postingan lain saya akan share tentang serba serbi KPR Syariah CIMB Niaga iB ini ya. (Update: baca di sini tentang KPR CIMB Niaga Syariah)

7. Persiapan matang
Tadinya saya mau menulis poin ini adalah "siapkan syarat administrasi" tapi kemudian saya ingat bahwa tidak hanya administrasi saja yang akan menyita waktu dan tenaga, tapi juga persiapan mental dan biaya. Jadi setelah DP selesai dilunasi, untuk mengalihkan proses ke KPR Bank, it needs well preparation.
- Persiapan syarat administrasi (akan sering mampir ke tukang fotokopi setelah ini)
- Persiapan wira-wiri bertemu dengan pihak bank ataupun developer.
- Persiapan biaya untuk BPHTB (apa itu? baca di sini saja ya)
- Persiapan biaya lain-lain KPR
- Persiapan komunikasi lancar antara banyak pihak, baik langsung maupun tidak langsung (ngga lucu kan kalau tiap mau telepon tapi pulsa tidak mencukupi, mengganggu sekali)
-Persiapan informasi tentang hak dan kewajiban pembeli, penjual, dan bank.


Setelah melewati ketujuh proses versi tulisan saya ini, maka tibalah hari akad rumah. Hari dimana pembeli, pihak developer, dan pihak bank bertemu bersama. Bank mengambil alih sisa pembayaran rumah, sertifikat resmi diberikan atas nama pembeli, dan selanjutnya serah terima kunci bisa dilakukan.

Selesai, selamat menempati rumah baru.
Eits... jangan lupa kewajiban cicilan KPR yang harus dibayar setiap bulannya pada bank.

Good luck buat kalian yang sedang dan akan mengajukan KPR! Kalau ada hal yang ingin didiskusikan, contact me personally... :)

6 comments:

  1. Makasih Nana. Informasi yang bagus sekali ;)

    ReplyDelete
  2. mantaaaapp..golek info kpr mlebu ne mrene wkwkkwkw

    ex-petrosea

    ReplyDelete
  3. thanks gan atas tipsnya. Ijin share ya.

    ReplyDelete
  4. Makasiiih smuanya yg udh mampir. Semoga bermnafaat. Hahaha
    Semangaaaaaaat KPRers!

    ReplyDelete
  5. hebat nih nana.. he2x.. baru juga diupdate yak bulan april ini pengalamannya, gw harus belajar nih. thanks

    ReplyDelete
  6. Makasih mba nana postingan pengalamannya. sangat membantu. :D

    ReplyDelete