Pages

Monday, 8 February 2016

Happy Chinese New Year 2016

Xin Nian Kuai Le
Shen Ti Jian Kang
Sheng Yi Xing Rong
Wan Xhi Ru Yi
~
Happy Chinnese New Year
Tahun baru dalam kalender Cina memasuki tahun monyet api. Konon katanya ini tahun penuh keberuntungan, usaha-usaha yang dilakukan dengan kerja keras, meski sulit, tapi akan berhasil. Buat saya sih, kapanpun itu, hasil tidak akan membohongi proses. Jadi tidak perlu menunggu tahun monyet api untuk berusaha, gagal dan berhasil itu tergantung ikhtiar dan doa saja. Eaaa...

Btw, saya memang lahir dari seorang papa keturunan Cina. Tidak heran mata sipit dan kulit (agak) putih terwarisi dalam diri saya. Meski punya nama Cina, saya tak pandai kwoi ~bahasa Cina~ walaupun waktu SD pernah belajar. Mentok saya cuma bisa berhitung dan hapal kosa kata sehari-hari di rumah: makan, tidur, mandi.

Setiap perayaan hari raya besarnya orang Cina, Imlek, kami jarang merayakannya dengan ramai. Tapi biasanya, papa mengajak kami "makan enak", dan ditutup makan buah-buahan, jeruk Mandarin atau pisang. Sudah itu saja. Yang tidak terlewatkan selain itu, anak-anak papa -cici dan koko- saya yang tinggal di luar kota gantian menelopon mengucapkan "kiong hi kiong hi" ke papa.

Tahun baru monyet api kali ini, kami "cuma" makan sop buntut, dan tetiba pingin makan roti ini, Bluder Cokro. Entah sejak kapan roti ini jadi ikon oleh-oleh khas Madiun. Dulu waktu kecil roti ini mudah dicari di pasar, harganya jg murah, sepuluh ribu dapat tiga. Sekarang jadi naik tiga kali lipatnya, dan sejak dilabeli merk jadilah roti ini makin susah dicari. Succesful branding, i think

Hidup berdampingan dengan perbedaan itu ada suka dukanya. Walau kadang saya mengeluhkannya, tapi saya pikir memang beginilah jalan hidup yang harus saya lewati. Rencana Allah tak pernah salah, dan selalu akan berakhir indah.

No comments:

Post a Comment