Pages

Friday 27 May 2016

Balada Memilih Bank: Awalnya Tak Sengaja Akhirnya Setia

...Bing beng bang
Yok kita ke bank
Bang bing bung
Yok kita nabung
Tang ting tung hey
Jangan dihitung
Tau tau kita nanti dapat untung...

Hayo, siapa yang masih ingat lagu ciptaan Titik Puspa yang dinyanyikan Saskia & Geovanny di atas? Judulnya "Menabung", sebuah lagu anak-anak yang bertujuan untuk mengajak kebiasaan baik yaitu menabung sejak kecil. Tentu karena mempunyai manfaat positif, maka menabung dianjurkan sejak kecil. Tujuannya antara lain mengajar kita untuk hidup tidak boros, menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk ditabung. Jika punya tabungan, kita tentu tak perlu bingung ketika ada kebutuhan mendesak.

Celengan Masa Kecil
@Dok. Pribadi
Saya pun beruntung lahir di era 90-an yang sejak kecil "terdoktrin" untuk belajar menabung. Kala itu saya menabung menggunakan celengan tanah liat berbentuk binatang, isinya uang logam yang saya sisihkan dari uang saku sekolah sehari-hari. Puas rasanya kalau celengan-nya sudah berat dan penuh sekaligus sayang untuk memecahkannya. Ada beberapa celengan masa kecil saya yang tersisa dan jadi pajangan di rak rumah, dengan melihatnya saya jadi ber-nostalgia masa-masa menabung saat itu hehehe.

Practically saya baru membuka tabungan di bank saat menginjak kuliah. Is it too late? I think so, but it's better than never. Proses memilih bank di masa itu bisa dibilang karena keterpaksaan sekaligus ketidak-sengajaan. Jadi karena perguruan tinggi negeri tempat saya melanjutkan pendidikan bekerjasama dengan salah satu bank negeri yang cukup ternama yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), maka saya membuka tabungan awal di sana. Saya yang masih cupu tidak benar-benar tahu mengapa saya memilih bank tersebut. Intinya biar mudah membayar SPP setiap semester itu saja. Empat tahun saya "terpaksa" setia menggunakan rekening BNI dengan kartu ATM yang berfungsi sekaligus sebagai Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), keren ya kartu ATM BNI saya saat itu beda dari lainnya, tercetak nama dan foto pribadi hehehe
KTM-ku   |    @Dok. Pribadi
Karena sudah nanggung punya rekening BNI maka saya tidak hanya memanfaatkannya sebagai "media bayar SPP" semata tetapi juga menyimpan tabungan -sebagaimana fungsi mestinya-. Orang tua saya mengirimi uang bulanan lewat rekening BNI, saya menerima beasiswa dari beberapa instansi juga melalui BNI, hingga transaksi penarikan tunai via ATM BNI. Mudah dan praktis karena mesin ATM BNI saat itu tersedia di banyak lokasi dekat kampus.


Perjalanan awal mengenal tabungan BNI itu tentu akhirnya berakhir juga ketika saya lulus. Saya harus menyerahkan KTM (yang tidak lain juga berfungsi sebagai ATM BNI) untuk syarat kelulusan. Rekening BNI saya pun ditutup bersamaan dengan akhir masa studi. Momen inilah yang kemudian menandai saya untuk kembali memilih bank dengan benar. Saya menyadari pentingnya memiliki tabungan di bank, selain untuk menabung, transaksi finansial masa kini mulai banyak yang menggunakan debit bank. Berikut ini kriteria versi saya dalam memilih bank:

1. Cabang dan Ketersediaan ATM
Bank yang saya pilih harus punya kantor cabang di mana-mana, dan tidak hanya itu mereka menyediakan mesin ATM di banyak lokasi. Ini penting mengingat saya setelah lulus akan bekerja dan berpindah kota. Jika susah dicari bagaimana saya menjalankan transaksi finansial menggunakan debit saya? Btw, saya pada akhirnya bekerja di bidang pertambangan which is located in remoted area, sebuah desa bernama Batu Kajang di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kira-kira bank apa yang tersedia di sana ya?

2. Fasilitas Transaksi
Karena buat saya fungsi tabungan bukan hanya untuk menabung tetapi juga menjalankan transaksi finansial seperti transfer, pembelian dan pembayaran. Maka saya memastikan bank pilihan saya memiliki fasilitas mudah untuk itu. Fasilitas online, mobile phone, hingga kerja sama dengan merchant-merchant khusus.

3. Biaya Administrasi
Setiap bank punya berbagai produk tabungan dengan biaya administrasi yang berbeda-beda. Memang saat ini persaingan dalam hal ini tidak jauh berbeda satu sama lain, tapi kita tetap harus cermat. Jangan-jangan mau cek saldo di ATM saja kena biaya administrasi? Wah rugi dong. Setidaknya transaksi umum seperti mutasi rekening, cek saldo, transfer ke sesama bank di ATM/mobile banking/internet banking tidak dikenakan biaya tambahan. Apalagi kalau transaksi khusus lainnya juga free charge, wah makin asyik.

4. Layanan Pelanggan
Walaupun terkesan sepele tapi poin ini penting buat saya. Layanan pelanggan bisa mencakup jam kerja bank, mekanisme pengaduan pada customer care, hingga yang paling penting buat saya, apakah ada bank yang buka di hari weekend karena saya bekerja di saat weekday sehingga kadang tak sempat mengurus ini itu di bank.

5. Bonus / Reward / Promo
Terakhir nih terakhir, saya yang masih freshgrad dari status mahasiswa kala itu, mendambakan tabungan bank yang menawarkan banyak hadiah -gratisan cuy- :D bisa melalui promo merchant, bonus di special event, atau reward khusus bagi nasabah setianya.


Finally dari pertimbangan tersebut, mencari informasi sana sini, saya memutuskan untuk: tetap memilih bank BNI sebagai bank tabungan. Semua kriteria terpenuhi. Empat tahun pengalaman "tidak sengaja" bersama BNI sebelumnya juga sedikit banyak membuat saya semakin yakin memutuskan untuk buka rekening tabungan baru di sana. Jadi begitu selesai menutup rekening BNI mahasiswa, saya langsung membuat account bank baru di BNI Cabang ITS Surabaya. Saya memilih BNI Taplus dengan kartu debit Silver, sekaligus saya mendaftarkan diri untuk join fasilitas internet banking dan mobile banking-nya. Komplit.
Tabungan-ku   |    @Dok. Pribadi
Pilihan saya tidak salah. Terbukti hingga sekarang, empat tahun berlalu sejak mendapat rekening BNI baru, saya masih setia bersama tabungan ini. Ketika bekerja, payroll gaji saya di-transfer ke bank tersebut, untuk bisnis online saya pun menggunakan rekening BNI untuk pembayarannya. Saat ini sebagai ibu rumah tangga saya juga banyak terbantu dari fasilitas BNI, seperti membeli pulsa telepon, token listrik, membayar tagihan layanan televisi langganan, PDAM, dan kadang-kadang harus beli tiket kereta/pesawat. Ingat, cermatlah memilih bank tabunganmu. Tentukan tujuanmu membuka rekening, definisikan karakter dan kebiasaanmu.

Itulah cerita saya bersama tabungan BNI, berawal dari empat tahun ketidaksengajaan, sekarang sudah berjalan empat tahun kesetiaan saya dalam bertransaksi finansial menggunakan bank BNI.



---
Tulisan ini diikutsertakan dalam BNI Blogging Competition 70 Tahun BNI #70TahunBNI seputar "Pengalaman Bersama BNI" dengan tema "Kali Pertama Memilih BNI Dalam Berbank".
Lomba Blogging BNI 70 Tahun   |    @BNI


12 comments:

  1. artikelnya kren ! Semoga sukses lombanya !
    Salam kenal dari One SM
    http://iwansmtri.blogspot.co.id/2016/05/asa-dan-harapan-seorang-guru-matematika.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saalam kenal balik pak Iwaan..
      Sebagai sesama nasabah loyal BNI smoga di momen ulgthn-nya BNI yg ke 70 ini, BNI semakin unggul dan terbaik dalam perbankan. Sukses juga buat bpk hehehe

      Delete
  2. Nice share mba. Semoga sukses untuk kita semua. Kunjungan balik ya, saya juga ikutan nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah menariiik promo2 merchant-nya BNI lengkappp yaa mas Hendra bahkan yg sampe 2017 udah ada. Itu juga salah satu yg sy suka dg menjadi nasabah BNI hehe. Sukses mas...

      Delete
  3. salam kenal mba, KTM nya keren hehehe..
    saya juga punya,, tooosss donk mba. hehehe

    Keren ya BNI, ada Fasilitas Rekening TabunganKu yang saldo minimalnya cuma 20rb..
    keren,, jadi bakal lebih banyak yang suka dan tidak takut menabung ke bank dengan membawa uang recehannya ^_^

    Salam kenal mba, tulisan yg renyah untuk dibaca dan gak membosankan.. semoga kita sama2 menang aamiin..
    BNI emang melekat di hati para mahasiswa dan akademisi ya ^_^
    Jika berkenan blogwalking juga di artikel saya, trims ^_^ http://yulianasari-lifehistories.blogspot.co.id/2016/05/bni-bank-kebangganku-untuk-berkarya-dan.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ketemu lg nih sama sesama nasabah loyal BNI hehe.
      Btw program BNI Masuk Kampus mmg top bgt ya mbak.. mengenalkan kita yg masih awam ttg perbankan dan ga ribet pula ya. Terimakasih kunjungannya. Aamiin smoga sukses buat kita semua.

      Delete
    2. Ketemu lg nih sama sesama nasabah loyal BNI hehe.
      Btw program BNI Masuk Kampus mmg top bgt ya mbak.. mengenalkan kita yg masih awam ttg perbankan dan ga ribet pula ya. Terimakasih kunjungannya. Aamiin smoga sukses buat kita semua.

      Delete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Jadi inget KTM legendaris di kampus, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Nasrul Stat06?
      Di sono (Belanda ya klo ga salah?) pake KTMnya juga ngga mas? Hahaha

      Delete
  6. Mbak, baru nyadar klo ternyata ITS..
    Maaf, mbak yg di jurusan T.Mesin bukan ya? soalnya aku M50 dan agak familiar dengan wajahnya, mirip seniorku 1 tahun (M49).
    Oh iya, maap keluar konteks, biaya konsultasi dan USG 4D di RSIA Resti Mulya itu berapa ya?
    makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo iya salam kenal aku alumni ITS tapi bukan T.Mesin, aku dari jur Statistika.
      Biaya konsultasi dr obgyn di Resti Mulya 100rb, usg 2D + cetak print 150rb. Aku blm prnh klo usg 4D di sana. Dulu usg 4D nya waktu masih di Hermina Bekasi.

      Delete