John Bingham, seorang runner, saya mencari informasi tentang dirinya karena quote terkenal versinya "The miracle isn't that I finished. The miracle is that I had the courage to start".
Well, now I am.
Hijrah.
Bukan satu dua kali saya ingin mengakhiri pekerjaan ini, cuma karena satu alasan: saya sadar saya tak akan sanggup berkarir di tempat ini. Sejauh meninggalkan rumah, dengan situasi yang "menantang", menjadi kaum gender minoritas di tengah pekerja laki-laki, so many considerations, saya tidak mau seterusnya berada di tempat seperti ini. Tapi saya tetap bertahan setidaknya hingga tiga tahun, demi tanggung jawab, komitmen, pengalaman, dan mungkin memang saya harua bertahan selama itu agar saya bertemu dengan suami saya...
All is well arranged :)
Dan ketika masa itu tiba, ternyata rasanya sedih dan galau juga ya. Apalagi di situasi, ketika saya benar-benar mengakhirinya setelah beberapa waktu sebelumnya mendapat kabar baik untuk posisi yang lebih baik.
Betul kata John Bingham, yang membuat berarti itu bukan tentang mengakhiri sesuatu, tetapi keberanian memulai yang baru. Saya dan suami akan memulai lagi. Berusaha kembali. Belajar dan beradaptasi sesuatu yang baru sekali lagi. Dan semoga ini akan menjadi yang terakhir...
Suami.
Dialah yang memberi saya keyakinan, dorongan, dukungan, dan kekuatan. Dia luar biasa. Saya tak pernah menyangka, ada orang sepertinya. Orang yang benar-benar mengenalinya, pasti tahu apa yang saya maksud di sini. Dia berbeda. Saya suka suka suka sekali padanya. Terimakasih untuk peluk dan ciumnya sayang saat saya galau, sedih, marah, cemberut apapun itu. Sabar mendengar saya mengeluh. Bersikap tegas dan serius ketika dua hal itu yang memang diperlukan untuk mengatasi kelabilan saya. Terimakasih :*
Dialah yang memberi saya keyakinan, dorongan, dukungan, dan kekuatan. Dia luar biasa. Saya tak pernah menyangka, ada orang sepertinya. Orang yang benar-benar mengenalinya, pasti tahu apa yang saya maksud di sini. Dia berbeda. Saya suka suka suka sekali padanya. Terimakasih untuk peluk dan ciumnya sayang saat saya galau, sedih, marah, cemberut apapun itu. Sabar mendengar saya mengeluh. Bersikap tegas dan serius ketika dua hal itu yang memang diperlukan untuk mengatasi kelabilan saya. Terimakasih :*
Allah is the best director. Saya tak sabar menikmati jalan ceritaNya. Semua akan indah dengan ridhoNya.
Fa inna ma’al ‘usri yusra.
Inna ma’al ‘usri yusra.
Inna ma’al ‘usri yusra.
Mari kita jalani proses hijrah ini bersama-sama, kesulitan dan kemudahannya. Saatnya pulang... :")
No comments:
Post a Comment