Pages

Friday 1 April 2016

Pengalaman Pertama Bersama Uber

Uber, salah satu moda transportasi berbasis online. Memanfaatkan mobil-mobil pribadi sebagai "transportasi umum" bagi pengguna. Di tengah kontroversinya, Uber menyelamatkan penumpang-penumpang galau yang bingung berpergian jauh dengan apa, selain bus transjakarta dan KRL yang lebih sering penuh padat ketimbang longgarnya.

Saya tahu Uber sejak lama, hampir bersamaan dengan munculnya Gojek dan Grab. Tapi saya belum pernah sekalipun menggunakannya karena terkendala Credit Card. Iya, mereka menggunakan CC sebagai alat pembayaran. Sebenarnya lebih mudah, penumpang tinggal pesan, masuk mobil, diantar ke tujuan, sampai langsung turun. Ongkos akan langsung terpotong di kartu kreditnya. Tapi sayangnya, saya dan mungkin beberapa golongan orang lain memilih tidak mempunyai kartu kredit. Pilihan kan ya mau punya atau tidak...

Jadi saya hanya sebagai pengamat pelanggan Uber sejauh ini. Hingga di awal 2016, Uber trial memberikan kesempatan bayar Cash pada beberapa pengguna loyal Uber. Sekali lagi saya belum bisa memanfaatkannya, gimana jadi loyal wong belum pernah pake... dan kabar baik berikutnya kembali muncul. Mulai bulan Februari 2016, semua pengguna Uber bisa memanfaatkan aplikasi ini dengan pembayaran tunai. Yiiihhhaaa...
**update: ketentuan ini baru berlaku di Jabodetabek

Saya mencobanya untuk pertama kali dalam perjalanan dari rumah di Harapan Indah Bekasi menuju Bank Jawa Barat KCP Cipinang Raya sekitar 15-17km. Jika saya bandingkan dengan penggunaan Gojek, biayanya sekitar 45k-50k. Sedangkan Uber mematok estimated price di 55k-69k. Beda tipis kan, siapa yang tidak tergoda untuk menjajal Uber dong. Lebih nyaman, dan mostly important, aman buat ibu hamil seperti saya yang menghindari guncangan-guncangan di jalan.


Dari pengalaman pertama itulah, saya review bahwa driver Uber cukup profesional. Mengemudikan mobilnya dengan cekatan, lancar, kalau tidak tahu jalan mereka gunakan voice maps. Semua tercatat jelas, tarif awal (buka pintu), rate by distance, dan rate by time. Itu yang melegakan, karena saya tak perlu khawatir perjalanan akan diputar-putar tidak jelas karena ingin argo meningkat. Atau waswas bila driver tidak memberi kembalian ketika kita membayar lebih tagihan argo. Jadi saya pikir, sekalipun driver taksi resmi se-Indonesia mau demo besar, saya yakin keberadaan Uber dan transportasi online lainnya tetap akan eksis hingga beberapa tahun ke depan. Ketidakadilan yang dirasakan taksi resmi bisa disiasati dengan regulasi Pemerintah. Mereka harus berdamai dengan perubahan, menyesuaikan bahkan meningkatkan standar kualitas agar bisa bersaing sehat dengan transportasi kekinian ini.

Akhirnya, saya tak lupa mempromosikan code promo saya yaitu nanah197ue untuk pengguna pertama Uber. Dapatkan free 75k anywhere... mudah dan menyenangkan bukan. Untuk satu perjalanan jauh misalkan ini sangat membantu. Usahakan ongkos jangan di bawah 75k karena akan rugi, kelebihan promo-nya tidak bisa diuangkan pun tidak bisa digunakan di lain kesempatan. Hangus. Jadi better ongkos lebih dan membayar sisa kelebihannya dengan Cash/CreditCard.

Ingat, sekarang Uber bisa Cash All Users! Manfaatkan momen ini untuk membantu perjalanan kamu dear readers.

Redeem my code promo for 75k IDR anywhere of Uber's first user: nanah197ue

1 comment: