Pages

Thursday 8 September 2016

Pengalaman Persalinan di RSIA Resti Mulya

Seminggu sudah berlalu sejak momen persalinan Naifa Shareen Mecca yang ceritanya bisa dibaca di sini. Kali ini saya mau share pengalaman sekaligus memberikan review RSIA Resti Mulya setelah melahirkan di sana. Sebelumnya saya juga sudah memberikan penilaian berdasarkan pengalaman kontrol kehamilan, baca di sini.

Saya memang awalnya tidak mengetahui keberadaan RS ini, jadi tidak terbersit sekalipun akan kontrol kehamilan dan melahirkan di sana. Tapi ternyata pada akhirnya saya puas dengan keputusan saya untuk pindah ke RSIA Resti Mulya, yang sebelumnya saya keukeuh ingin di RSIA Hermina Bekasi (di awal kehamilan sempat kontrol di sana, review-nya bisa baca di sini). Saya tidak ragu memberi pujian dan berbagi pengalaman kepada orang lain ketika saya puas dengan sebuah pelayanan/jasa/produk. So here it is, birthing service from RSIA Resti Mulya.


---

Saya bagi tulisannya berdasarkan plus minus-nya saja ya, dimulai dengan sisi negatifnya terlebih dahulu -biar beda- :D

#Disadvantages
  • RS tidak menyediakan fasilitas senam hamil, kelas laktasi, seminar parenting, atau kegiatan serupa yang berkaitan dengan ibu dan anak, sesuai dengan core business-nya, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA). 
  • Tidak bisa booking kamar. Hal ini bisa dimaklumi karena kamar rawat inap di sana tidak sebanyak RSIA lain yang lebih besar kapasitasnya.
  • Jumlah dokter kandungan tidak banyak, relatif sih sebenarnya poin ini. Bila dibandingkan RSIA lain, mungkin bisa dikatakan sedikit, tapi menurut saya cukup, parameternya adalah jadwal praktek SpOG setiap harinya ada.
  • Tidak ada kantin, perpustakaan, area bermain anak, atau jenis amusement lain.
  • Ruang tunggu terbatas.
  • Sistem pendaftaran dan pembayaran yang masih manual.


#Advantages
  • RSIA dengan jadwal praktek dokter kandungan dan dokter anak setiap hari (meski tidak setiap jam ada, kadang hanya siang/malam saja)
  • Menyediakan fasilitas USG 4D juga selain USG 2D.
  • Pro Normal, prosedur Inisiasi Menyusui Dini (IMD), dan menyediakan opsi room-in untuk bayi dan ibunya.
  • Suster/perawat adalah bidan semua, sehingga sangat profesional mengurus ibu hamil pra dan pasca melahirkan.
  • Mayoritas tenaga bantu seperti petugas kebersihan, keamanan, dan administrasi ramah murah senyum.
  • Biaya terjangkau untuk fasilitas dan pelayanan yang memuaskan. Saya sudah pernah share pricelist-nya di post sebelumnya, itu adalah perkiraan, biaya akhirnya kurang lebih bertambah <1-2 juta (tergantung kondisi ibu dan bayi pasca melahirkan).
  • Lahan parkir yang luas (terpisah dari gedung utama)


Itu poin-poin yang bersifat umum, terlepas dari semua itu, yang membuat saya dan suami merasa puas adalah its hospitality. Hal-hal yang mungkin sepele tapi mengena buat kami, misal: mereka membawakan mukena dan sajadah untuk saya, menyediakan Alquran di tiap kamar, mengingatkan si bapak untuk meng-adzan-i bayi dengan prosedur yang benar (wudhu dulu, dan mengakhirinya juga dengan iqomat), aktif memulai pembicaraan terutama ketika situasi ibu sudah "pelit senyum" karena kesakitan, terus menyemangati untuk persalinan Normal. Two thumbs up untuk suster, perawat bayi, hingga petugas-petugasnya. Saya dan suami menyangsikan hospitality sebaik ini di tempat lain. Apalagi di RSIA ternama yang jumlah pasiennya banyak, mungkin tidak ada basa-basi sejenis.

Selanjutnya tentang dokter kandungan saya, Dr. Surahman Hakim, SpOG. Beberapa kali kontrol beliau memang sering datang terlambat, sehingga pasien menumpuk dan akibatnya ketika tiba giliran kontrol terasa buru-buru. Tapi yang akhirnya membuat saya salut adalah, beliau dokter senior yang sangat pro Normal. Meski dengan kondisi pasien seperti saya: bayi terlilit tali pusat, pembukaan lambat, over duedate, dan mentally pasien yang hampir menyerah. Beliau memang tidak membantu persalinan karena ketika Naifa lahir, beliau sedang praktek di RSCM saat itu dan sangat tidak memungkinkan menuju ke Resti Mulya yang jaraknya cukup jauh. Tetapi segala keputusan yang diambil bidan adalah dengan persetujuan/rekomendasi Dr. Surahman.

Saya akan kembali lagi ke sana barangkali untuk anak kedua, ketiga, dan seterusnya atas seizin Allah. RS ini memang tidak besar, tapi justru karena lingkupnya kecil, pelayanannya maksimal dan kekeluargaannya terasa sekali.



**Unfortunately, we were too busy at the moment so forgetting about taking at least one picture there :( Maybe I'll do it in next stop when we have to back for routine checkup.

9 comments:

  1. mba nana, boleh minta nomer hape gak? :)

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum.. Mba nana mau nanya kemaren partus jadinya normal atau sesar mba? Terus kamarnya dapet dimana, total biaya bersih abis berapa mba? Maaf klo aku pertanyaannya ngeborong mba..😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam mb Diah. Sy akhirnya lahiran normal di rsia resti mulya kamarnya kelas 1. Cerita lengkapnya baca di postingan berikutnya mb ada. Total biaya +- 7jt

      Delete
  3. Ba mau tanya kl melahirkan normal di rumah sakit Resti berpa ea biayanya???

    ReplyDelete
  4. Mba Nana, ikutan senang dengarnya. Alhamdullilah pelayanannya memuaskan ya. Terima kasih untuk sharingnya Mba. Kebetulan masuk dalam budget saya.

    ReplyDelete
  5. Bun boleh tanya ga kalo dokter surahman pro vbac jg kah?! Saya rencana ingin vba2c, kebetulan RS rujukan tempat suami kerja salah 1 ny RSIA Resti Mulya,,,,

    ReplyDelete
  6. Ka kalo misal cum kontrol kehamilan kira kira brpa ya

    ReplyDelete
  7. Kalau pengalaman saya sedikit kecewa sama perawatnya yg tua itu, katanya sih dia kepala perawatnya saya juga lupa siapa namanya, dia orangnya kasar dan tidak ada ramah2nya dan waktu memasang kateter buat istri saya mau operasi istri saya sampe kesakitan dan kata istri saya dia masangnya kayak buru2 gitu, paraaaah itu orang

    ReplyDelete