Pages

Showing posts with label pregnancy. Show all posts
Showing posts with label pregnancy. Show all posts

Monday, 21 October 2019

Yakin Sudah Berserah?

pk00:38 WIB

Masih belum bisa tidur, sudah biasa begadang, jadi orang terakhir yang terlelap.

Apa ya, malam ini cuma mau mengeluarkan isi otak dan hati yang sedang ribut berisik sekali. Saya mau kembali menulis biar lega, kata orang menulis adalah salah satu stress relieve. Ada benarnya juga sih, dulu salah satu obat galau ya menulis hehehe. Plus-nya lagi menulis adalah dokumentasi yang bisa dibaca lagi, diingat lagi detil ceritanya, seru.

Ok, kembali membahas keresahan hati.

Kemarin di twitter ada salah satu akun financial planner yang membahas soal gaji, share anonim pengalaman gaji orang dibumbuin kalimat-kalimat bombastis. Sebenarnya sharing nominal pemasukan ini sudah jadi tren akun-akun berbasis financial di berbagai sosial media belakangan ini. Niatnya sih memotivasi tapi efek terasanya lebih ke perasaan anxiety dan inferior karena ya akhirnya mau tidak mau jadi membandingkan penghasilan yang lebih besar daripada kita. 

Itu satu.

Lalu kemudian, flashback kondisi kami beberapa bulan terakhir yang sedang diuji dengan ditutupnya pabrik tempat suami bekerja, percayalah tak ada yang tak mungkin dalam bisnis, meski bernaung di nama perusahaan besar sekalipun. Satu bulan, itu lamanya kami menunggu jodoh perusahaan baru datang. Alhamdulillah. Sebentar tapi rasanya hari yang kami lewati terasa lama, mengapa begitu? Karena saya tidak berserah. Mulut bisa berkata, "Aku yakin Allah sudah menjamin rezeki umatNya", tapi logika manusia (eh saya ding maksudnya) masih mempertanyakannya, mengkhawatirkannya. Yakin sudah berserah?

Masa itu sudah terlewati, suami sekarang sudah dapat pekerjaan baru, yang semuanya jawaban dari doanya secara spesifik, posisi lebih tinggi, gaji naik, dan lokasi lebih dekat. Semua diberikan sesuai yang diminta, oleh Allah Al Mujiib, yang Maha Mengabulkan. Alhamdulillah. Lalu malam ini saya mengkhawatirkan apalagi? Dasar manusia lemah iman. Iya kamu, Nana!

Jadi ceritanya saya habis baca beberapa artikel tentang resesi di US yang konon diramalkan terjadi tahun 2020. Wow. Lalu mulai merambat ke mana-mana, akibat resesi ini itu, apalagi perusahaan suami bekerja sekarang adalah perusahaan US, akhirnya jadi khawatir, bagaimana kalau begini kalau begitu.

Mana katanya berserah pada rencana Allah? Kurang bukti apalagi nikmat dan rejeki yang sudah sedemikian melimpahnya dari Allah, Ar Razzaaq? Yakin sudah berserah?

Saya, selemah-lemahnya manusia, yang masih mengandalkan kekuatan sendiri, menghitung dengan kalkulator duniawi, sombong dengan logika yang ia punyai.

Tulisan ini jadi pengingat buat saya.
Yakin sudah berserah?

Thursday, 8 September 2016

Pengalaman Persalinan di RSIA Resti Mulya

Seminggu sudah berlalu sejak momen persalinan Naifa Shareen Mecca yang ceritanya bisa dibaca di sini. Kali ini saya mau share pengalaman sekaligus memberikan review RSIA Resti Mulya setelah melahirkan di sana. Sebelumnya saya juga sudah memberikan penilaian berdasarkan pengalaman kontrol kehamilan, baca di sini.

Saya memang awalnya tidak mengetahui keberadaan RS ini, jadi tidak terbersit sekalipun akan kontrol kehamilan dan melahirkan di sana. Tapi ternyata pada akhirnya saya puas dengan keputusan saya untuk pindah ke RSIA Resti Mulya, yang sebelumnya saya keukeuh ingin di RSIA Hermina Bekasi (di awal kehamilan sempat kontrol di sana, review-nya bisa baca di sini). Saya tidak ragu memberi pujian dan berbagi pengalaman kepada orang lain ketika saya puas dengan sebuah pelayanan/jasa/produk. So here it is, birthing service from RSIA Resti Mulya.


---

Sunday, 4 September 2016

Momen Menakjubkan Itu Adalah Persalinan

Subhanallah wal hamdulillah wal laah ilaaha illallaah wallahu akbar.

NIkmat mana yang kau dustakan wahai hamba Allah :")

Saya masih mengingat setiap detik berlalu selama proses persalinan tiba. Momen yang lebih menakjubkan lagi setelah kehamilan 9 bulan. Seorang teman berkata, inilah jihad-nya seorang ibu :)

Ini rangkuman detik-detik (jam demi jam lebih tepatnya) saat persalinan itu berlangsung. Post ini akan sangat panjang, jadi yang tidak suka baca, just skip :)

Baby Tag - Naifa Shareen Mecca @dokpribadi

---

Thursday, 1 September 2016

FAQ: Kehamilan Versi Nana (III)

Disclaimer:
Tulisan ini tidak berdasarkan penelitian, pendapat, atau literatur ilmiah kedokteran melainkan murni berasal dari pengalaman pribadi penulis. Jika ada medical statement di dalamnya akan dicantumkan sumbernya.

Rasa-rasanya waktu berlalu dengan sangat cepat, kamu akan merasa tiba-tiba saja sudah sampai di penghujung trisemester dan bersiap menanti kehadirannya. Mixed feeling, excited and worried in the same time.

Topik di usia kehamilan 25w - 40w beragam sekali, mulai dari menyiapkan keperluan bayi, persiapan kelahiran, belajar per-ASI-an, hingga masa persalinan itu sendiri. Silahkan ditambahkan jika belum lengkap ya dear readers.


---

FAQ: Kehamilan Versi Nana (II)

Disclaimer:
Tulisan ini tidak berdasarkan penelitian, pendapat, atau literatur ilmiah kedokteran melainkan murni berasal dari pengalaman pribadi penulis. Jika ada medical statement di dalamnya akan dicantumkan sumbernya.

Welcome back to my pregnancy journal.

Setelah postingan tanya jawab di trisemester pertama ini, saya lanjutkan FAQ untuk trisemester kedua, yaitu masa kehamilan bulan ke-empat hingga ke-enam. Trisemester kedua disebut-sebut sebagai masa paling aman, asyik, dan stabil. Karena pada usia kehamilan 13-28 minggu, biasanya mual muntah berkurang, janin sudah berkembang lebih besar dan kuat. Babymoon -honeymoon untuk ibu hamil bersama suami- biasa dilakukan di waktu tersebut karena konon ibu hamil sedang "on fire" :D
Jadi bagaimana kehamilan trisemester kedua versi saya? Check it out!

---

FAQ: Kehamilan Versi Nana (I)

Disclaimer:
Tulisan ini tidak berdasarkan penelitian, pendapat, atau literatur ilmiah kedokteran melainkan murni berasal dari pengalaman pribadi penulis. Jika ada medical statement di dalamnya akan dicantumkan sumbernya.

Haaaiii ibu-ibu atau bapak-bapak muda yang "tersesat" di postingan saya ini, saya kembali berbagi cerita tentang proses kehamilan anak pertama kami. Kali ini sedikit berbeda saya ingin menuliskannya dalam format Frequently Ask Question (FAQ) karena: (1) Lebih mudah menjelaskan hal yang bersifat umum dengan singkat dan padat; (2) Biasanya memang topik ini lebih banyak diawali dengan pertanyaan; (3) Variasi postingan agar tidak bosan :D

Well, saya membagi tulisan dalam beberapa part yang akan saya update secara kontinu. Sudah diingatkan di awal postingan, bahwa apa yang saya tulis di sini tidak bisa dijadikan pedoman ilmiah, karena murni dari pengalaman versi saya. Siapa tau pengalaman saya ini dijumpai ibu-ibu di luar sana juga. Post pertama berisi topik seputar kehamilan trisemester pertama. Check this out!

---

Wednesday, 31 August 2016

Naifa Shareen Mecca

Seorang anak perempuan manis yang jujur dan baik hatinya, itulah harapan kami untuknya kelak tercermin dalam indah namanya: 

Naifa Shareen Mecca.

Mecca -Mekkah- sendiri kami tambahkan karena itu adalah mimpi kami orangtuanya pasca resign bekerja dulu. Kami sebenarnya sudah berencana ingin pergi umroh, tapi ternyata Allah lebih dulu menitipkan amanah berwujud manusia mungil imut manis ini untuk kami jaga rawat didik agar kelak menjadi manusia yang sholehah, kuat dan bermanfaat bagi umat. Aamiin YRA :")



Mama dan daddy sayang kamu nak...


---

Lahir di RSIA Resti Mulya Jakarta Timur
Tanggal 31 Agustus 2016 pk10.21 WIB
dengan berat badan 3,2 kg dan panjang 48 cm.

Sunday, 24 July 2016

Pengalaman Kontrol Kehamilan di RSIA Resti Mulya

Menyambung tulisan sebelumnya tentang periksa kehamilan, saya mau melanjutkan cerita dengan tema yang masih sama tapi di tempat yang berbeda.

RSIA Resti Mulya
Jujur saya belum pernah mendengar RS ini sampai ketika saya mengurus BPJS. Bidan yang saya temui merekomendasikan RS ini sebagai tempat rujukan. Eh tapi akhirnnya saya dan suami tidak jadi pakai BPJS ya. Riweuh euy ngurusnya. Dan memang untuk kelahiran normal jika pakai BPJS dirujuk ke faskes 1 alias puskesmas, bidan, klinik bersalin, klinik pratama. Jadi penanganannya tidak menggunakan jasa dokter obgyn, itupun biaya persalinan hanya di-cover sebesar 600rb.

Oiya mengapa akhirnya saya dan suami "pusing" memikirkan biaya persalinan, karena ternyata biaya pemeriksaan kehamilan dan persalinan saya belum bisa di-cover asuransi kantor suami karena masa kerja suami belum genap 1 tahun, sementara syarat penerima fasilitas ini seperti tercantum di PKB-nya harus minimal bekerja selama 1 tahun dulu. Hiks. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, kami memutuskan menggunakan biaya pribadi, tapi sebagai konsekuensinya kami harus menurunkan idealisme, pilih RS dengan biaya yang lebih terjangkau. Nasehat para orangtua dan teman-teman yang sudah pernah melahirkan juga sama, pada intinya sih fasilitas kesehatan untuk melahirkan sekarang sudah memadai semua, entah itu klinik bersalin, rumah bidan, klinik pratama, RSU, RSIA, atau RS Swasta.

Back to topic, about RSIA Resti Mulya. Saya mulai searching informasi mengenai RS ini. Sayangnya RS tersebut tidak punya official website, profil Twitternya tidak update, hanya ada review Google, dan fan page Facebook yang masih cukup aktif oleh komentar pasien-pasiennya. Setidaknya itu membantu memberi gambaran pengalaman ibu-ibu yang pernah periksa dan melahirkan di RSIA Resti Mulya. Overall komentar yang saya baca positif, meski RS ini termasuk RS Tingkal III, tapi fasilitas dan dokternya cukup bagus. Dan yang makin membuat saya mantab melanjutkan pemeriksaan kehamilan di sini adalah lokasinya yang lebih dekat dari rumah, hanya 12 km dengan waktu tempuh sekitar 35 menit dari rumah. RS ini masuk dalam wilayah Jakarta Timur, di daerah Penggilingan. Saya kira daerah tersebut juga bukan daerah macet jadi kalaupun sewaktu-waktu saya kontraksi atau keadaan darurat lainnya, tidak butuh lama untuk mencapai RS tersebut.
Karena minimnya informasi terkait RS ini, termasuk dokter yang praktek dan jadwalnya, saya menelepon bagian informasi RSIA Resti Mulya. Nanti saya share hasil perburuan informasi di kunjungan pertama kontrol kehamilan di sana ya.

RSIA Resti Mulya memiliki 7 dokter spesialis kebidanan dan kandungan.  Mereka punya jadwal praktek tiap hari, dimana waktu prakteknya mayoritas di saat sore atau malam hari. Cocok untuk saya yang memang baru bisa periksa setelah Maghrib karena menunggu suami pulang kantor. Hasil pencarian rekomendasi dokter dari ibu-ibu di forum, saya awalnya memilih Dr. Siti Musrifah, SpOG, menurut mom-netizen beliau orang yang sabar, keibuan, tidak pelit informasi. Tapi berhubung ketika saya ke sana, beliau sedang cuti umroh sehingga saya diarahkan ke Dr. Surahman Hakim, SpOG (K) yang alhamdulillah bagus dan menyenangkan orangnya. FYI, saya pindah dokter dan RS ini di usia kehamilan 33w ya ibu-ibu.

Berikut ini ringkasan review saya tentang RSIA Resti Mulya, semoga bermanfaat.

Tuesday, 19 July 2016

Belanja Keperluan Newborn Baby

Semangat pagi ibu-ibu!

Blog ini tak terasa beralih fungsi, dulunya jadi tempat curhat sejak jaman kuliah, kerja di site, galau jodoh, dan sekarang menjadi sharing pengalaman menjalani peran istri dan (calon) ibu. Blog dengan topik ini sebenarnya sudah seambreng, banyaaak. Saya pun terbantu juga dengan informasi-informasi yang mereka bagikan lewat blog pribadinya. Begitulah saya jadi terinspirasi juga untuk berbagi pengalaman versi saya, siapa tau ada ibu-ibu lain yang nyasar kemari dan mendapatkan manfaat dari artikel-artikel di dalamnya.

InsyaAllah ini akan jadi pengalaman pertama bagi saya dan suami, anak pertama cuy. Dan juga cucu pertama di masing-masing keluarga kami. Jadi kebayang kan, kalau kami tidak punya role model soal menyoal hamil dan melahirkan ini, atau bahkan sekedar barang lungsuran dari pendahulu kami, hehehe... Oleh sebab itu saya merasa terbantu sekali dengan postingan ibu-ibu yang berbagi informasi via blog atau forum bumil di social media. Saya juga banyak membaca buku untuk menambah wawasan baru ini meski pada akhirnya walaupun secara teori oke, tapi practically masih awam sekali.
--

Saya mulai belanja keperluan bayi di usia kehamilan 34w setelah melewati hari raya Idul Fitri 1437H. Sebelum itu, saya sudah banyak follow online babyshop di Instagram dan banyak bertanya pada teman-teman yang sudah melahirkan sebelumnya. Tujuan mencari informasi pra shopping adalah (1) mencari referensi harga, (2) mengenal merk, (3) menentukan prioritas dan (4) membandingkan kualitas barangnya. Jadi ketika saya dan suami belanja di toko, kami tidak buta informasi, bisa nego harga dan memilih barang. Toko tempat kami belanja adalah Audrey Baby Shop yang berlokasi di ITC Cempaka Mas Lt. 3 Blok F No. 346-350 Jakarta Pusat. Keberadaan toko ini kami ketahui dari rekomendasi ibu-ibu di forum dan blog pribadinya. Reviewnya lengkap semua tersedia, dan harganya miring. Baiklah mari kita berburu! Siapkan tenaga dan (isi) dompet ><

Friday, 15 July 2016

Pengalaman Kontrol Kehamilan di RSIA Hermina Bekasi

Tak terasa usia kehamilan saya akan memasuki penghujung trisemester tiga, atau dengan kata lain, masa persalinan sudah di depan mata.

Saya ingin berbagi cerita memilih RSIA untuk kontrol kehamilan dan persalinan (nantinya) di daerah Bekasi dan Jakarta Timur. Dari usia kehamilan 1 bulan, saya sebenarnya sudah memilih langsung RSIA Hermina Bekasi sebagai tempat periksa. Hal ini didasari karena rekomendasi ibu-ibu di berbagai forum dunia maya. Dan setau saya memang Hermina terkenal track record-nya sebagai RS khusus ibu anak yang bagus dan punya banyak pilihan dokter obgyn. Selain itu lokasinya juga tidak terlalu jauh dari rumah, kira-kira 14 km dengan waktu tempuh 45-50 menit (kondisi lancar). Di RSIA Hermina Bekasi, terdapat 32 dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan, mereka punya jadwal praktek setiap hari, pagi hingga malam. Jadi ibu-ibu punya pilihan banyak yang bisa disesuaikan dengan keperluan dan jadwal kosongnya.

Pilihan dokter obgyn saya jatuh pada Dr. Yuditia Purwosunu, SpOG (K). Sekali lagi pertimbangannya yang pertama adalah dari rekomendasi ibu-ibu di forum dunia maya. Banyak di antara mereka menyebutkan Dr. Yudit yang baik, ramah, pintar, ahli feto, spesialis usg 4d, dan masih banyak lagi komentar positif dari mereka. Btw, jadwal praktek dokter RSIA Hermina bisa dilihat di websitenya lho, klik di sini.

Overall ini review saya selama kontrol kehamilan di RSIA Hermina Bekasi:

Tuesday, 7 June 2016

1st Year. 3rd Trisemester.

06.06.16
Setahun yang lalu resmi menikah dengan randomly seseorang yang 'aneh'. Setahun sudah melewati banyak hal bareng, sedih seneng, marah damai, menangis tertawa. Rasa-rasanya saya sudah terlalu sering menulis tentang pernikahan, bahwa menikah itu bukanlah ending yang setelah itu happily ever after, tapi babak baru perjuangan hidup dimulai. Kebayang kan, proses mencocokkan diri satu sama lain dimulai dengan bumbu-bumbu masalah rumah tangga pada umumnya. So be ready!
Alhamdulillah, satu tahun bersamamu, Farid Fawwaz Ikbar, banyak hal yang saya pelajari, meski juga masih banyak kekurangan yang belum bisa saya perbaiki. Semoga semakin hari saya semakin belajar menjadi istri yang lebih baik, pun begitu sebaliknya.
---
07.06.16
Tepat hari ini, usia dekbay masuk 196 days / 28 weeks. Itu artinya usia kandungan saya sudah memasuki trisemester akhir. Time flies! Siapa sangka dua bulan lagi InsyaAllah kamu akan lahir menatap dunia dan tumbuh bersama-sama dengan kami :")
Saya jarang sekali menulis tentang proses kehamilan ini. Bukan karena malas, tapi saya hampir tidak tahu apa yang harus saya tulis. Saya pernah menulis tentang review tiga buku kehamilan yang sedang saya baca, dan entah mengapa waktu akan di-publish, tulisannya error dan tidak bisa dibuka lagi. Saya belum sempat menuliskannya lagi dan memutuskan ya sudahlah tidak perlu di post di blog.
Kehamilan anak pertama ini (aamiin YRA) luar biasa tanpa kendala dan masalah. Di awal kehamilan saya tidak mual muntah, lemas pusing. Bahkan saya bolak-balik Jakarta-Madiun sendirian menggunakan kereta api hingga usia kandungan saya memasuki enam bulan. Alhamdulillah. Rencana Allah memang exactly right, saya ditakdirkan hamil dengan kuat karena saya harus mengurus banyak hal di Bekasi atau Madiun. Mama kebo, begitulah orang menyebut kehamilan yang tidak ditandai dengan morning sick. Semoga dekbay lahir dengan sehat dan normal, karena ke depan perjuangan akan lebih berat. "Bertiga bersama ayah bunda kita akan hadapi babak baru lagi ya, nak."
Saat mengandung, saya melewati banyak hal. Pindahan rumah, resign dari pekerjaan nyaman saya sebelum ini, dan eyang putri kamu sakit. Hal terakhir itu yang menyita pikiran waktu tenaga saya akhir-akhir ini. Sedih rasanya mengingat setiap momen mama saya kesakitan. Tapi seperti kata suami, bahwa semua ini memang harus dijalani, insyaAllah akan ada jalan keluar dan hikmah di belakang semua ini. Stay strong ya my lovely baby :)
---
Semoga catatan singkat ini menjadi pengingat di masa mendatang tentang perjuangan-perjuangan yang kita lalui bersama ya dear hubby and baby.
Oiya, saya menulis ini di hari kedua puasa bulan Ramadhan. Alhamdulillah saya dan dekbay kuat melewati puasa hari pertama, dan semoga full hingga akhir ya. Saya menikmati momen-momen bangun lebih awal menyiapkan sahur, berangkat tarawih bersama, dan ngabuburit sore di komplek rumah. Terima kasih Allah, segala puji dan syukur hanya milikMu. Alhamdulillah wa syukurillah.

Monday, 11 April 2016

[Pregnancy Journal] For The First Time, I Feel Your Kick Move

11-04-2016
19 weeks and 6 days
Finally, I got you. You was just kicking twice or something a minute ago. I barely know when you move in my belly, dearest baby. Recent days, I feel a little worry of you just because some people say that my belly isn't big enough to be seen as fourth month pregnancy. And as I read in some article, it should be there -your kick- in second trisemester. But I didn't (yet).
Still, I can't believe it's real or just my imagination that you're just kicking. I caressed my belly soon after your first kick that I could feel. I talked to you, but then you're dissappearing. Huhuhu
Oke, I'll more concern to notice any move from you baby. I love you <3

Thursday, 31 December 2015

2015, WONDERFUL!

Allah memang Maha membolak-balik hati manusia. Ia Maha Mengetahui, hal-hal yang tak terpikirkan manusia, Ia tunjukkan dengan cara dan waktuNya, tugas manusia cuma pasrah, ikhtiar dan memohon doa ridhoNya.

2015, tahun yang luar biasa. Rekaman momen-momen berharga dari awal tahun hingga akhir tahun menjadi memori yang tidak akan terlupakan.

Awal tahun, setelah masa pencarian yang tidak sebentar, saya memberanikan diri, melawan ketakutan, memilih jalan cahayaNya, beribadah pada Allah SWT dengan cara yang seharusnya. Alhamdulillah mendapat banyak doa dan dukungan dari keluarga, teman-teman, rekan kerja. Bahkan ketika adik saya memilih untuk tidak menerima keputusan saya, Allah pada akhirnya membuka hatinya, meluluhkannya, membuatnya mengerti pilihan hidup saya.

Melewati 2014 yang kelam, ternyata Allah memang men-direct saya bertemu dengan jodoh terbaik di 2015. Lucu jika kembali diingat bagaimana kisah saya dan suami "saling menemukan". Siapa sangka jodoh saya adalah teman seangkatan FGDP yang tidak saya sukai di awal, yang keberadaannya tak pernah saya sadari. Alhamdulillah, sekali lagi Allah memberikan kemudahan. Empat bulan mengenalnya mampu meyakinkan saya, dia, dan keluarga kami ke jenjang pernikahan. Juni 2015 janji suci pernikahan itu dilangsungkan disusul acara bahagia resepsi di Agustus 2015.

Sekian bulan kami lewati bersama. Kami tak menunda kehadiran buah hati. Kami berikhtiar dan tak henti meminta. Namun Allah memang yang lebih tahu. Setelah menikah, setiap bulan ketika "tamu bulanan" datang, saya selalu sedih dan kecewa. Tapi siapa sangka di bulan Desember 2015, bertepatan dengan momen resign, di hari ulang tahun ke-26 saya mendapat kado manis dari Allah, sebuah testpack positif.


Dan hari ini, di akhir halaman 2015, baru saja saya melihatnya, meski kamu baru telihat sangat kecil, seperti biji salak i wonder, mungil. Pengalaman pertama ke dokter kandungan, malu-malu tapi penasaran. Masih berasa degdeg-annya waktu harus buka celana dalam karena kamu belum bisa diintip menggunakan USG normal. Baiklah mulai sekarang saya harus membiasakan diri, orang lain melihat jalan keluar kamu kelak dedek sayang :p #apasih #masihgeli

Saya tidak sabar menanti apa yang akan terjadi di 2016 nanti. Sesuatu yang lebih indah sudah disiapkan Allah. Saya akan menikmatinya, that roller coaster moment and feeling. Sungguh Maha Besar Allah, terimakasih untuk kesempatan ini, terimakasih. Izinkan orang-orang di sekitar saya merasakan kenikmatan hidup bersamaMu ya Allah.


---
Tulisan ini diketik jam sepuluh malam, ketika suara kembang api dan musik dangdut bersahutan di luar sana, tapi saya lebih bahagia mendengar suara dengkur suami yang nyenyak tertidur di sebelah. Welcome 2016, let's make it more wonderful.