Ini mungkin insomnia akut yang saya rasakan (lagi) setelah terakhir kali melewati bulan Februari 2010.
Seperti yang saya khawatirkan di awal, akhirnya tetap hanya saya sendiri di sini memikirkan ini.
Bodohnya saya mengulang lagi mau berada di posisi ini. Atau justru hebatnya saya mau menerima tantangan yang sama sekali lagi.
Seperti sedang mengalami de javu, dulu saya pernah merasakan ini. Dulu berbulan-bulan tidur pun tak nyenyak. Sekarang tiba-tiba terulang (lagi).
Mungkin orang di luar saya tidak merasakan apa yang sedang saya rasakan. Suatu perasaan galau -semacam itulah- yang datang menghantui dan membuat tidur menjadi pekerjaan yang sulit dilakukan.
Apa ini hanya sekedar 'kelainan' mental? Terlalu perfeksionis, perasa, dan selalu khawatir? Atau sebenarnya memang apa yang saya takutkan benar-benar mungkin akan terjadi?
Intinya, tetap di sini, malam ini, dan malam-malam yang lain. Saya sendiri memikirkan ini. Berbagi dengan siapa? Orang lebih menyukai berbagi kebahagiaan daripada berbagi masalah, bukan?
Hanya pada TUHAN, tempat saya mengadu. Saya ingat, dulu, dalam setiap doa yang saya panjatkan kepadaNYA di dalam kamar setiap malam, saya minta kelancaran untuk jalan yang sedang saya lewati saat itu.
Saya percaya, tidak hanya saya, beberapa teman-teman lain juga membawa masalah ini dalam doa mereka masing-masing.
Dan, hasilnya, saya sangat yakin, kelancaran jalan yang saya dan teman-teman lewati ini bukan karena saya hebat, tim saya kuat, atau pemimpin saya handal, saya meyakini itu semua karena kebesaranNYA, karena TUHAN telah turut campur di dalamnya. Tuhan benar-benar memberi kami kekuatan untuk berjuang melewati jalan itu hingga finish.
Walaupun sebenarnya, tetap saja saya merasa paling berat, terluka dan lelah melewatinya, karena dulu setiap malam menjelang, pikiran saya terus berkutat kembali pada jalan itu.
... dan begitu juga tiba-tiba saya seperti de javu merasakan kembali berkutat di jalan itu, sendiran ...
10 Desember 2010, (sudah ganti hari rupanya)
pk1.50 am
No comments:
Post a Comment