Pages

Saturday 14 February 2015

Bahagia dan Keluarga Itu Tidak Perlu Dicari

Hari ini baru saja closing bulan K3LH 2015 dilakukan, seperti biasa ditutup dengan awarding serangkaian acara selama 1 bulan memperingati Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup. Untuk perusahaan semacam ini (sebut saja kontraktor tambang batubara), K3LH adalah salah satu aspek penting, mengingat risiko pekerjaan karyawannya besar dan dampak pada lingkungannya cukup signifikan. Mau sehebat apapun tingkat produksinya, sebesar apapun profitnya tapi jika pengelolaan K3LH-nya tak dijalankan dengan baik, tetap dianggap perusahaan gagal. Setiap hari aspek K3LH selalu diingatkan dari waktu ke waktu, tapi di bulan ini dilakukan berkali-kali lipat hingga diperingati dengan meriah, ibarat bagi seorang muslim yang melipatgandakan ibadahnya di bulan Ramadhan, merayakannya dengan istimewa.


Bulan K3LH kali ini, saya terlibat (dengan terpaksa awalnya) sebagai manager team SHE Challenge mewakili dept kami. Saya menemani tim fullday, mengikuti semua sesi dan termasuk ikut belajar, tenggelam dalam hapalan-hapalan huruf dan angka. Selama 2 hari babak penyisihan, outdoor dan indoor, kami bergabung bersama semua tim dari berbagai departemen. Kita bersaing sehat, tapi ada rasa-rasa lain yang begitu membekas dalam benak saya. Momen-momen berkumpulnya kita seperti ini rasanya menyenangkan, menumpuk kebahagiaan, dan saat itulah kita tahu siapa lagi kalau bukan mereka yang jadi keluarga kita di sini.




Saya lupa kapan terakhir kali tertawa sampai keluar air mata dan sakit perut, di sinilah saya mendapatkannya. Saya ingat di game terakhir sesi outdoor, pertandingan antar grup, bukan tim. Saat itu tim kami satu grup dengan Plant 1, IT, dan SM. Lombanya sederhana, kami cuma perlu berlari menuju ke tengah lapangan membentuk lingkaran sambil bergandengan tangan, dan dua orang saling mengapit balon tidak boleh lepas. Cuma itu. Tapi ketika memenangkannya, kita semua melompat tertawa terbahak-bahak merayakannya, seolah kita baru memenangkan doorprize mobil, padahal hadiahnya cuma tambahan 100 poin -yang tak bisa diuangkan-. Tim yang kalah marah-marah? Tidak. Mereka ikut menertawakan kekalahannya.


Hal lain yang paling membekas adalah berawal dari yel-yel. Saya kira semua orang akan setuju ini lomba paling hebohnya, orang akan terus mengingatnya di sepanjang usia memori otak bahwa pernah ada momen saling menertawakan kekonyolan orang lain di sini. Dan saya yakin itu juga dirasakan mereka yang hari ini hadir di Gedung Serba Guna PAMA KIDE dalam acara closing.


Mengutip statement Bapak Rapinis, PM tercinta kami yang (mengaku) masih muda, di saat-saat inilah kreatifitas karyawan keluar, cukup dipancing dengan lomba-lomba, semua akhirnya menunjukkan bakat terpendamnya. Bukan hal yang mengherankan, di sini saya menemukan orang yang jago meng-aransemen lagu bertema pop hingga hiphop dan menyanyikannya dengan indah. Lalu banyak juga fotografer keren hampir di setiap departemen ada, buktinya puluhan foto terkumpul dengan caption unik. Bahkan lomba video Behaviour Based Safety yang baru pertama kali diadakan juga banyak peminatnya, artinya mereka pun punya keahlian menjadi produser, sutradara, dan aktor aktris. Paling mengejutkan adalah lomba pemanfaatan barang bekas, ide teman-teman patut diacungi jempol, banyak karya mengagumkan yang dibuat dari sampah mikilo. Saya mungkin perlu seharian kalau menuliskan satu per satu kelebihan karyawan tambang dalam menyalurkan kreatifitasnya di bulan istimewa ini.


Kalau dipikir-pikir apa yang dicari mereka yang sudah berkorban waktu tenaga pikiran di luar pekerjaan demi acara K3LH ini? Hadiah? Hmmm... sepertinya nominal ulap dan lembur jauh lebih besar malah. Gengsi? Bisa jadi, tapi itu bukan yang utama saya rasa. Setelah semua selesai hari ini, yang tersisa sebenarnya adalah kepuasan dan kebanggaan karena sudah ikut berpartisipasi bersama. Betul tidak?


Ingatlah kata-kata terakhir dari yel-yel tim Tyre Departemen -SUMBER KENCONO- yaitu "Sukseskan Manpower Berbudaya Keselamatan dan KONCO". Sesuatu sekali pesannya...

Saya ingin sekali meng-upload video-video kekonyolan orang-orang gila di sini, sayangnya saya belum tahu caranya melakukannya di blog. Semoga foto-foto ini mewakili bahwa bahagia dan keluarga itu memang tak perlu dicari.

3 comments:

  1. Replies
    1. Sukaaa opo mas? Mas topan?
      Mas rizaaa itu fotomu brp belas thn yg lalu?? Hehe

      Delete
    2. Aduhai udah panjang comment malah hilang teks nya..saat di publish

      Delete