Pages

Friday, 19 June 2015

Nasehat Pernikahan Ala Mang Cepi (2)

Sebagai orang yang sudah kenyang 'asam garam kehidupan', Mang Cepi dan Bi' Kiki mengingatkan dinamika dalam sebuah pernikahan, terutama di setahun dua tahun usia pernikahan. Sekian bulan di awal pernikahan semua akan terasa indah, karena cinta yang bicara. Bersiap-siaplah karena indahnya cinta itu tidak abadi, namun justru di sanalah tantangan dan keseruan menjalani bahtera rumah tangga (apalah bahasa saya ini macam infotainment S*LET saja).

Beliau mengambil perumpamaan "yang membuat sakit adalah tertusuk tulang ikan, bukan tulang sapi". Hal-hal kecil yang nantinya justru menimbulkan masalah dalam rumah tangga, bukan perkara besar, bahkan kadang cenderung sepele. Bersiaplah dengan segala hal itu, nanti sejalan dengan waktu yang berlalu, masing-masing suami dan istri akan menjadi lebih dewasa dalam menyikapi masalah tersebut.

Lucu memang, nasehat ini diberikan tepat (tidak sengaja) ketika saya sedang 'ngambek' pada suami karena becandaannya (kebetulan) masuk ke hati, mengusik hati seorang wanita sensitif yang pada akhirnya membuatnya 'ngambek'. Durasi ngambek-nya saya sekarang lebih cepat, biasanya berakhir di atas tempat tidur atau ketika dia mulai merajuk membuat saya tidak tahan untuk memeluknya. 

Tulisan ini harusnya bisa selesai satu postingan, tapi saking berharganya nasehat-nasehat yang harus saya ingat, saya memutuskan untuk menulisnya dalam dua postingan beruntun. Saya tidak tahu bagaimana jalan yang akan saya hadapi kelak bersamanya, yang saya tahu saya tidak akan berhenti berusaha untuk melewatinya.

Untuk saya
Untuk dia
Untuk anak-anak kami


Lillahi ta'ala

No comments:

Post a Comment