Pages

Wednesday, 28 December 2016

Refleksi Usia Baru Sebagai Ibu

Desember, selalu jadi bulan teristimewa untuk saya.
Menutup tahun sekaligus memulai usia baru.
Tahun lalu di tanggal yang sama, Allah memberi kado spesial, dua garis merah di testpack saat itu menjadi hal yang paling membahagiakan untuk saya. 

[Baca Juga] "2015, Wonderful"
Tapi ternyata saya salah! Ada hal yang lebih membahagiakan setelah itu. Menjadi ibu.


Usia baru dengan status baru membuat saya bertanya pada diri sendiri, "usia bertambah sudahkah saya menjadi orang yang lebih baik?" Belum! Iya itulah jawaban yang tepat untuk saya yang masih kurang sabar menolerir ketidaksesuaian dengan rencana, masih ngambekan, dan lebay menanggapi beberapa masalah. Padahal saya ini role model pertamanya Naifa kelak, apa jadinya Naifa nanti akan mencontoh kebiasaan dan sikap mommy-nya. Huhuhu. Beruntunglah saya memiliki suami yang super sabar dan selalu ngingetin yang baik-baik untuk istrinya ini.

Lima tahun atau sepuluh tahun lalu, tak terpikirkan dalam benak saya bahwa saya akan menjadi istri dan ibu di usia twenty something seperti sekarang HAHAHA. Buat saya DULU, berkarya berkarir menghasilkan uang dan prestasi itu lebih utama. Eh siapa sangka Allah SWT punya rencana untuk saya yang lebih baik dengan menjadikan saya seorang perempuan bersuami, beranak, dan beraktivitas di rumah sehari-hari seperti sekarang. Dan inilah yang menjadi peer saya seterusnya, berusaha untuk menjadi istri dan ibu yang terbaik buat mereka. Tidak akan berhenti belajar memperbaiki diri dalam hal apapun: ibadah, akhlak, kebiasaan, kepribadian, bahkan bentuk tubuh yang lebih ideal nan sehat 😝 

This, my best birthday so far. Thank you doen't seem enough, thank you million times over for it. I love you daddy & Naifa :*


No comments:

Post a Comment