Tangan dan otak saling berkejar-kejaran berusaha untuk merangkai huruf demi huruf, kata demi kata, hingga menjadi barisan kalimat yang mengungkapkan sebuah makna apabila dibaca.
Kalau kata orang hidup itu ibarat roda yang sedang berputar, maka yang saya rasakan akhir-akhir ini adalah saya mungkin sedang berada di bawah dan berusaha sekuat tenaga untuk menanjak naik *terlalu berat mungkin tubuh ini untuk menanjak, sampai-sampai terasa sangat sulit*
Orang bilang saya ini sedang 'low motivation'; ada yang bilang lagi ini hanya sekedar bawaan cewek kalau sudah 'kedatangan tamu'; whatever itulah, tapi yang pasti saya sedang merasa berat sekali menjalani apa yang harus saya kerjakan di sekitar saya.
Terasa sulit, sendiri, berat, dan lelah.
Kata teman saya, itu NORMAL.
Adakalanya orang memang akan berada di fase tersebut, bawaan daging manusia.
Saya juga melihat beberapa orang di sekitar saya merasakan hal yang mungkin sama dengan apa yang saya rasakan.
Beberapa orang mulai kehilangan arah, tujuan awal, dan semangat beraktivitas.
Mengeluh adalah tindakan paling 'bodoh' yang mudah sekali dilakukan manusia *termasuk saya*
Mengeluh sama saja dengan tidak bersyukur, padahal mengeluh tidak memberi manfaat apapun, sia-sia.
Tapi tetap saja toh, saya, kamu, mereka, kita semua pernah mengeluh.
Entah mengeluh dalam hati, ataupun mengeluh dalam ucapan mulut.
Sampai suatu hari, saya membaca sebuah kata-kata yang menyegarkan hati dan pikiran saya, memberi semangat baru, mengembalikan niat dan tujuan awal saya, meluruskan pikiran-pikiran negatif saya.
Thankkkss to mas Bachtiar yang membuat artikel berjudul "Surat untuk Alumni", bukan tulisan beliau yang membuat saya 'cerah' kembali, tapi tulisan yang tertera dalam komentar seorang dosen senior motivator dan inspirator, Pak Soehardjoepri.
Ada beberapa peggalan kalimat yang menggugah hati saya. Berikut ini rangkain kalimat yang menginspirasi saya
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka kau belajar KETULUSAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka kau belajar KEIKHLASAN
Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka kau belajar MEMAAFKAN
Ketika kau haus lelah dan kecewa, maka kau belajar KESUNGGUHAN
Ketika kau merasa sepi dan sendiri, maka kau belajar KETANGGUHAN
Ketika kau harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka kau belajarKEMURAH HATIAN
Ketika semua kemungkinan tidak masuk akal, maka kau belajar BERIMAN
Tetap Semangat..Tetap Sabar..Tetap Tersenyum..Tetap Bersyukur..Terus Belajar
Karena Kau sedang menimba ILMU di Universitas KEHIDUPAN
Menaruhmu di tempatmu yang sekarang, bukan karena kebetulan
Tuhan punya maksud untuk hidupmu
"Selamat Menempuh Mata Kuliah Kehidupan"
Tepat sekali setiap kata yang dituangkan dalam tulisan tersebut dengan apa yang saya rasakan, saya jadi merasa tersindir.
Sebenarnya, tidak ada alasan untuk mengeluh, apapun itu alasannya.
Karena dalam setiap masalah yang sedang saya hadapi, ada hal baik yang sedang saya pelajari.
Ketika saya sakit hati, merasa kecewa, sendirian, lelah, dan marah, sesungguhnya saya sedang belajar menjadi seorang NANA yang lebih baik: tangguh, ikhlas, pemaaf, tulus, bertanggung jawab, berani, dan nantinya hal baik ini yang akan mengantarkan saya lulus 'mata kuliah kehidupan'.
Ketika saya mampu mengatasi semua perasaan buruk itu, maka saya akan lulus dari 'universitas kehidupan' dengan nilai A, SEMPURNA!
Malam menjelang pagi ini, saya hanya ingin berbagi. Semoga teman-teman yang sedang, pernah, dan mungkin akan *semoga tidak* dapat terinspirasi dan tercerahkan kembali.
"Tetap Semangat..Tetap Sabar..Tetap Tersenyum..Tetap Bersyukur..Terus Belajar"
lets fight for "cumlaude" :)
ReplyDeleteso inspiring nana, keep on blogging then..
wah.... dan ternyata kita tidak pernah lepas dari kata pendidikan dan belajar ya na'.... bahkan kehidupan ini ternyata adalah sebuah universitas dimana kita harus terus belajar buat lulus (tiba2 inget phobia skripsi).... semangat na'... mari kita terus berlajar bersama....
ReplyDelete