Pages

Saturday 29 December 2012

Kudapan Akhir Minggu: When Mining World Falls in Love in Statistics #1

Weekend yang hampir tak produktif karena bangun kesiangan (nikmatnya bangun siang lebih terasa kalau sudah kerja begini), saya merasa bila sampai malam minggu datang tetap tidak poduktif, apalah nilai tambah yang saya berikan untuk kehidupan ini, jadi mari kita menulis lagi. (sok bener)

Tulisan ini saya potong jadi dua bagian, karena setelah menulis ternyata panjang sekali isinya. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kematian akibat kebosanan. Bagian pertama isinya sekedar tentang pengantar 5W1H mining worlds dalam frame otak seorang FGDP (Fresh Graduated Development Program), jadi harap maklum kalau banyak hal yang tak bisa saya jelaskan dengan detil di sini :)

FYI, saya ini bekerja pada perusahaan kontraktor tambang batu bara, bukan pemilik site batu bara, jadi core bussiness nya juga berbeda, kita menjual jasa. Dulu sebelum masuk ke sini, saya selalu berpikir bagaimana bisa jasa kontraktor tambang laku? Mengapa perusahaan batu bara pemilik site tidak mengerjakan sendiri bukannya lebih untung? Ah ternyata dangkal sekali pikiran saya. Justru dengan core bussiness jasa kontraktor tambang, lebih ‘aman’ ketika harga batu bara fluktuatif (kabar baiknya, sekarang harganya mulai naik lagi ^^). Mari saya perjelas.



Beberapa aktivitas penambangan yang ‘dijual’ perusahaan ini adalah land clearing (pemindahan permukaan tanah paling atas), overburden removal (overburden adalah jenis tanah/batuan yang berada di atas dan langsung menutupi lapisan bahan galian), coal getting-hauling (proses pengambilan batubara dan pengangkutan menuju suatu titik), pit services, danreklamasi/rehabilitasi. Semua aktivitas itu membutuhkan perencanaan yang matang, efektif, dan efisien.

mining-process

Proses penambangan sangat bergantung pada unit/alat berat, istilah kerennya mining equipments. Semua alat-alat berat itu mahalnya bukan karuan, kalau dihitung-hitung ya (dikutip dari pernyataan Section Head Mine Survey) satu alat diam tidak bekerja selama 1 jam saja bila dikonversikan ke rupiah adalah senilai 20 juta. Jangankan alatnya ya, membeli ban dump truck saja itu membutuhkan 15 kali gaji. Dan memang pengeluaran terbesar perusahaan ada di alat berat: fuel consumptiondepresiasi, dan maintanance.

So, penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi lapangan akan berpengaruh berupa kerugian: rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal/target, kerugian biaya maintanance, dll.

Begitu vitalnya fungsi perencanaan, revenue perusahaan bergantung pada keberhasilan perencanaan tambang. Bisa dibayangkan ketika sudah merencanakan penambangan yang mengeluarkan banyak uang  ternyata hasil penambangan tidak sesukses yang diharapkan, keuntungan sedikit, boro-boro untung ternyata justru rugi, buat apa perusahaan ini berdiri? Menangkap logika berpikirnya ini? Oleh sebab itu efisiensi dan keefektifan proses tambang sangat dibutuhkan. Dan disinilah peran DATAbekerja sebagai bahan untuk MONITORING CONTROL dan EVALUATION.

Semua aktivitas yang saya jelaskan di awal itu dicatat rapi menjadi sebuah data yang sangat amat banyak sekali. Semua rapi tercatat, bahkan hal-hal detil yang mungkin terkesan tidak penting dicatat karena bisa memberikan sebuah informasi lain. Data ini dicatat setiap jam-nya, dan dilaporkan dalam bentuk daily-weekly-monthly report.

Kalau di Head Office, setiap hari Selasa/Rabu report ini dijadikan bahan rapat untuk evaluasi site, setiap awal bulan sebelum tanggal 12, direkap dalam Key Performance Indicator untuk sekali lagi dibahas dalam rapat evaluasi dan proses brainstorming apakah ada inovasi terbaru untuk proses penambangan ke depan. Selain itu, di Head Office, pusat data dipegang oleh Project Evaluator (PE), sehingga ketika divisi/departmen lain membutuhkan data, mereka akan menghubungi PE.

Sedikit berbeda bila di site (kalau ini sih berdasarkan cerita dari mbak mas yang sudah pernah ke sana) rapat evaluasi terjadwal rutin setiap beberapa jam sekali. Misalkan hasil analisa produktivitas dan utilitas alat diperiksa pada shift tertentu, ternyata ada sesuatu yang tak sesuai harapan, maka kasus ini akan segera dirapatkan, ditinjau langsung ke lokasi. Masing-masing site punya target produksi batubara harian, mingguan, dan bulanan. Proses evaluasi yang berkelanjutan dibutuhkan agar semua berjalan efektif EFISIEN.

Secara garis besar, bisa diterima ya, peran data dalam proses penambangan. Dimana ada data maka sudah seharusnya seorang statistician bisa mengaplikasikan pola pikirnya untuk membuat sebuah kesimpulan yang baik.

Selanjutnya saya akan lebih banyak membahas tentang aplikasi ilmu statistik secara langsung dalam analisis (yang sekali lagi disampaikan versi FGDP) akan saya posting di

Kudapan Akhir Minggu: When Mining World Falls in Love in Statistics #2

See yaa.

No comments:

Post a Comment