01.01.15
Hari ini banyak lantunan doa dan foto pesta bertaburan di media social. Tak salah mereka merayakannya, Tahun Baru. Mereka baru saja melewati satu tahun dengan semua kisah sedih bahagianya, dan bersiap-siap menyongsong satu tahun ke depan dengan lebih baik -jika masih diberi kesempatan-.
Malam menjelang tahun baru.
Kali ini saya lebih banyak tenggelam dalam buku, tulisan, dan diri saya sendiri. Terlalu bosan menonton tv yang acaranya serupa hura-hura pesta tahun baru di ibu kota. Terlalu malas beranjak melihat kembang api di luar mess. Saya tidak sedang menangis, sungguh, saya sendiri juga heran tumben sekali saya tak seemosional biasanya, hanya perasaan kosong. Buku yang kemudian jadi pelampiasan saya.
Kali ini saya lebih banyak tenggelam dalam buku, tulisan, dan diri saya sendiri. Terlalu bosan menonton tv yang acaranya serupa hura-hura pesta tahun baru di ibu kota. Terlalu malas beranjak melihat kembang api di luar mess. Saya tidak sedang menangis, sungguh, saya sendiri juga heran tumben sekali saya tak seemosional biasanya, hanya perasaan kosong. Buku yang kemudian jadi pelampiasan saya.
Tiga buku yang menemani saya akhir-akhir ini. Ada satu buku yang akhirnya membuat saya menangis pagi ini ketika membacanya. Selain kisah Zhongwen dan Asma yang mengharukan, ada bagian cerita yang membuat saya menangis, haru, sedih, marah pada diri sendiri karena tidak juga menjadi kuat, kisah Mush'ab bin Umair. Betapa mengagumkan iman seorang yang dulunya hanya mengejar kesilauan dunia berubah menjadi pembela Allah yang berani dan tetap tangguh walau kehilangan dua tangan dan nyawa pada akhirnya.
2014.
Saya berterimakasih untuk banyak kebahagiaan yang sudah saya dapatkan. Terlalu nyaman dan bahagia sehingga menjadi sombong dan lalai. 2014 seperti terlewati dengan berjalan di tempat. Tidak ada penambahan apapun kecuali pada kebahagiaan diri sendiri. Egois dan menyedihkan. Baiknya Allah masih mau menegur dengan kejadian yang menyakitkan di akhir tahun ini. Saya berterimakasih padanya, orang yang membuat saya banyak belajar, memahami bagaimana seharusnya hidup dilalui. Saya mendoakan yang terbaik untuknya dan semoga dia berhenti mencari dan segera menemukan.
Saya berterimakasih untuk banyak kebahagiaan yang sudah saya dapatkan. Terlalu nyaman dan bahagia sehingga menjadi sombong dan lalai. 2014 seperti terlewati dengan berjalan di tempat. Tidak ada penambahan apapun kecuali pada kebahagiaan diri sendiri. Egois dan menyedihkan. Baiknya Allah masih mau menegur dengan kejadian yang menyakitkan di akhir tahun ini. Saya berterimakasih padanya, orang yang membuat saya banyak belajar, memahami bagaimana seharusnya hidup dilalui. Saya mendoakan yang terbaik untuknya dan semoga dia berhenti mencari dan segera menemukan.
2015.
Saya punya mimpi utama yang ingin segera saya kejar, saya gapai, entah sesulit apa nanti jalannya. Ya Allah, kuatkan. Dulu saya pikir saya butuh orang lain untuk mencapaiNya, tapi saya pikir begini lebih baik, memurnikan rasa cinta saya padaNya.
Saya punya mimpi utama yang ingin segera saya kejar, saya gapai, entah sesulit apa nanti jalannya. Ya Allah, kuatkan. Dulu saya pikir saya butuh orang lain untuk mencapaiNya, tapi saya pikir begini lebih baik, memurnikan rasa cinta saya padaNya.
Banyak pekerjaan rumah yang sedang menunggu. Saya juga sudah menghidupkan kembali ambisi -kadang kata ambisi ini terlalu berkonotasi negatif, padahal keinginan yang sungguh-sungguh yang ter"maintain" dengan baik itu bukan hal buruk- untuk melanjutkan kuliah di negara yang jauh di sana, UK. Saya janji akan keras pada diri saya sendiri, belajar pada waktunya belajar, mencari walau susah menemukan, berusaha karena menyerah bukan pilihan. Semoga Allah memberikan ridho-Nya.
Saya tidak lagi mencari cinta, biarlah cinta yang menemukan saya. Semoga Allah menjawabnya dengan indah, 2016 ya Allah kalau boleh :") #ngarep
Semoga keluarga saya tetap sehat dan kuat, adek saya lulus dan segera bekerja memulai babak hidup barunya.
Saya ingin tetap berjalan-jalan, mendatangi tempat baru, menikmati alam, merasakan suasana berbeda, dan mengamati tingkah laku masyarakatnya. Semoga masih diberi rezeki dan umur yang cukup.
Semangat Nana!!!!
Kamu hidup berdiri dengan kakimu sendiri, jangan biarkan apapun membuatmu lemah.
No comments:
Post a Comment