Baru saja saya menonton tayangan berita penemuan titik jatuh pesawat Air Asia Surabaya-Singapore dua hari lalu, seketika saya seperti merasakan kembali perasaan kehilangan. Keluarga, sahabat, orang tersayang para korban penumpang dan awak pesawat pasti hancur sedih merasakan sakitnya kehilangan. I know it well...
Jadi izinkan saya malam ini membuat tulisan yang galau. Bulan Desember ini resmi jadi bulan yang paling menyebalkan dan menyedihkan buat saya. Tema besarnya: KEHILANGAN. Izinkan saya kali ini mengeluh dan bersedih sepuasnya.
Saya kehilangan partner terbaik saya 10 hari sebelum hari ulangtahun ke-25, partner yang sudah 3 tahun 11 bulan menemani menumbuh suburkan bunga cinta di taman hati saya. Membuat saya belajar banyak hal, menjadi dewasa, dan menikmati sisi hidup yang berbeda, hidup yang lebih sederhana.
Saya pikir saya butuh waktu berbulan-bulan untuk meratapi kehilangannya, menangisinya setiap hari. Tiga hari pertama bisa dibilang saya memang seperti "mayat hidup" dengan mata bengkak kemana-mana. Tapi saya surprise dengan diri saya sendiri, tak sampai satu minggu untuk membuat saya tertawa, nafsu makan kembali, dan bersemangat mengejar mimpi yang tertunda. Semua itu bukan karena saya jago me"manage" hati tapi apalagi kalau bukan karena kehadiran teman dan sahabat. Entahlah bagaimana caranya masing-masing dari mereka muncul untuk menguatkan. Terimakasih Allah...
Tapi kemudian hari ini, satu hari menjelang penghujung tahun 2014 berakhir, saya kehilangan sahabat, partner in crime, teman makan-jalan-jajan, dan berbagi apapun yang bisa dibagi. Hidup di site atau di perusahaan semacam ini memang mengharuskan kita siap kehilangan, karena tak pernah tetap nasib penempatan karyawannya. Risiko iya, tapi tetap menyebalkan menjalaninya. Jika saya ditakdirkan untuk masih bertahan di sini, maka saya harus mulai membiasakan diri menjalani kehidupan site tanpanya.
Memang benar semua nasehat orang bijak, jangan pernah menggegam terlalu erat apapun di dunia ini karena semuanya tak ada yang abadi, kapanpun bisa diambil oleh Sang Penguasa.
#OOT
Makanya kadang saya tak suka membaca buku motivasi atau menonton acara sejenis -MTGW-, karena sesungguhnya semua life quote itu kita tahu, sadar, dengar dan baca beberapa kali tapi pelajaran hidup yang sesungguhnya tetap ketika kita merasakannya secara langsung, jadi tak ada yang benar-benar bisa menasehati kita kecuali ya diri kita sendiri.
Jadi sekarang saya sedang tertatih-tatih menjalani waktu yang terus berlalu, ada banyak kesempatan saya akan tiba-tiba mengenang kejadian tempo dulu, menangisinya karena rindu. Kehilangan itu yang paling susah dijalani adalah memulai sebuah kehidupan baru tanpa orang tersebut, aneh dan kosong rasanya. Ya begitulah yang harus saya jalani sekarang.
Selama ini hidup saya terasa terlalu sempurna, saya cukup bahagia hingga bisa berbagi kebahagiaan bersama orang lain di sekitar saya. Dan saat ini mungkin saya sedang diuji. Jatuh berkali-kali agar saya lulus ujian. Saya yakin roda ini tidak akan berhenti di bawah, seberat apapun proses naiknya, akan tiba saatnya saya menuai kebahagiaan. Saya ingin tetap dan semakin kuat ya Allah, izinkan saya mengenalMu dan mendekat lebih erat padaMu ya Rabb sekarang dan selamanya.
30.12.14
sendirian di dalam kamar, masih di site, dengan air mata yang belum kering.
sendirian di dalam kamar, masih di site, dengan air mata yang belum kering.
No comments:
Post a Comment