Halo dunia, malam ini membulatkan tekad untuk kembali menulis, berbagi cerita agar yang salah tidak ditiru dan yang benar bisa menginspirasi.
As Mike Rich said, write your first draft with your heart, rewrite with your head.
Here it is,
Officially I was graduated in 23th September 2012. Dan setelah itu resmi juga status ‘UNEMPLOYEE’ (baca: PENGANGGURAN). Dulu saya tak banyak mencari informasi lowongan kerja (loker) ketika semester akhir, jadi baru getol membuat CV, baca ini itu, buka website perusahaan sana sini, ikut sign up jobstreet dan jobsdb menjelang masa mahasiswa berakhir, Dan menurut saya itu terlambat. Bukan masalah mendapatkan pekerjaannya yang terlambat, tetapi terlambat menggali (lagi) passion kita dalam bidang apa ketika bekerja nanti jika dihubungkan dengan ilmu statistika dan kesempatan di dunia kerja.
Akan ada masanya ketika kita berhadapan dengan pilihan: menjadi oportunis atau idealis. Mungkin akan banyak kesempatan di depan mata yang cukup menyilaukan mata, tapi bukan bidang yang benar-benar kamu inginkan. Saran saya: banyak baca! Jadi ketika kita lulus nanti, kita tahu langkah apa yang harus kita ambil, bukan sekedar daftar kerja ini itu. Menjadi oportunis sangat manusiawi kok, saya juga cenderung orang yang selalu mengambil kesempatan apapun itu (hingga suatu saat pernah diingatkan seseorang untuk lebih bijak dalam mengambil kesempatan, karena kadang kesempatan itu datang untuk dilewatkan agar orang lain yang lebih membutuhkan dapat memilikinya). Tantangannya adalah, ketika kita ambil semua kesempatan kemudian menjalaninya, akan ada masa kita berhenti sejenak di tengah lalu bertanya “kenapa dulu aku ambil kesempatan ini?”. Nah itu yang saya himbau jangan ditiru. Menyesal karena pilihan sendiri. Ketika memutuskan sebuah pilihan, kita harus mau menerima resikonya apapun itu.
Back to detil of the topic, setelah lulus saya lebih merasa bahwa dunia ini luas sekali, saya semakin haus wawasan dan merasa kecil karena banyak hal yang tidak saya ketahui.
Sebelum saya sampai di dunia kerja yang serba baru dan menantang ini, saya pernah otodidak mendalami dunia market research dan life assurance. Di dunia market reseacrh sendiri ternyata ada banyak hal baru yang saya dapatkan, bahwa statistik sangat dipakai dalam data processor, konsep riset pasar, penyajian data riset dll. Dan perusahaan riset di Indonesia tidak hanya ada satu dua tiga, tapi banyaaak, mulai dari yang lokal, nasional, internasional, atau joint venture. Beberapa orang pasti sudah mengenal AC Nielsen, Mark Plus, klo di Surabaya harus tau juga dong ya, Enciety. Tapi tahukah kalian, selain perusahaan itu, ada Kadence International, TNS Global, Mill Brown, Deka Marketing Research, Accenture, MARS, Frontier, dll. Tidak banyak (bahkan mungkin belum ada) anak Statistika ITS menyebar hingga kesana. Perusahaan tersebut didominasi sarjana-sarjana kampus ‘barat’ (u know wht I mean). NOTE: perusahaan riset seperti itu membutuhkan resources yang memilik selain kemampuan analisis, juga kemampuan berkomunikasi Bahasa Indonesia, terlebih English both actively and passively. Saya pernah megikuti seleksi Kadence, dan semua tes nya in English. Jadi bagi yang sekarang benci/anti/males berbahasa Inggris, try to love it because u need it to go global. :D
Selain consultant research, saya juga sempat mempersiapkan diri untuk menjadi aktuaris. Hal baru yang sangat potensial bagi lulusan Statistika untuk berkembang di sini. Tidak perlu panjang lebar dijelaskan mengapa, kita lihat saja kerja sama penyetaraan modul ujia aktuaris oleh PAI di Jurusan Statistika ITS, diprediksi tingkat kebutuhan profesi aktuaris akan meningkat sementara jumlah aktuaris sendiri masih terbatas, terlhat kan peluangnya?
Perusahaan asuransi pun tersebar banyak sekali, bahkan dunia asuransi pun ada banyak macamnya, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi kendaraan, dll. Beberapa bank mulai bekerjasama dengan perusahaan asuransi untuk membuat produk-produk asuransi. Kata orang, uang yang berputar d dunia asuransi ini besar sekali, bagi konsumen memang harus lebih bijak memilih produk asuransi yang preminya tidak mencekik dan prosedurnya tidak merugikan.
Namun pada akhirnya, saya berada di tempat baru dengan topik baru dan saya akui ini cukup sulit tapi manantang. MINING CONTRACTOR.
Saya pernah berada pada jalan dimana bimbang memilih pada tawaran panggilan-panggiilan lain ketika sudah sign contract, tapi jaminan nya adalah nama baik almamater ITS dan Jurusan Statistika, saya sempat ragu ketika membayangkan high risk bekerja di dunia tambang, bahkan saya sempat ciut ketika memikirkan life marriage plan :p
Tapi semua indah pada waktunya, jelas pada masanya, dan kekhawatran-kekhawatiran sesungguhnya hanya batu besar yang menghalangi kesuksesan. But I promise (going to) be mine engineer and super mom and good wife for my family. Because I believe, where there is a will, there is a way. If there is a chance in a million that you can do something, anything, to keep what you want from ending, do it, as Pauline Kael said.
Closing: buat yang sekarang di tahun terakhirnya berstatus mahasiswa, mulai gali banyak informasi aplikasi statistika di dunia sesungguhnya, jangan lupa, kemampuan Bahasa Inggris diasah terus, psikotes juga sesekali perlulah buat latihan biar tahu, dan ingat interpersonal skills are extremely the most important.
Next posting:
When Mining World Falls in Love in Statistics :)
(walaupun baru 2 minggu, saya sudah terkagum-kagum dengan dunia baru saya ini, dan yg lebih mengagumkan lagi, banyaaak sekali data di sini, dan data jadi salah satu sumber improvement di sini hingga mengantarkan nya menjadi the best Indonesia mining contractor, and going to be the world leader mining contractor)
Komentar Head Section Project Evaluator (di bawah Management Science Department, Engineering Division):
"we are really greedy to data"
No comments:
Post a Comment