Pages

Saturday, 18 April 2015

Yes, I Will.

Ini sabtu tanggal 18 April 2015 harus dicatat besar-besar dalam kalender otak seorang Nana.

Cerita ini harus direkam dalam rangkaian kalimat. Saya khawatir memori otak saya tak cukup besar mengingat detil ceritanya. Saya pastikan cerita ini akan sampai pada anak-anak saya ketika dia bertanya, "bagaimana ayah melamar bunda?" (aamiin).

Sesaat setelah memutuskan untuk berhijab, jarum jam hampir tepat di angka 10, saya sedang asyik menulis blog, dan melanjutkan bacaan buku di sabtu malam sambil mendengarkan live music di seberang mess. Perut mulas mendadak, tuntaskan aktivitas di toilet. Tetiba mbak Eka dan mbak Hani sudah dengan cantik berdiri di dalam kamar. Mengangkat paksa dan menutup mata saya. Mereka membawa saya ke area gazebo mess tempat diselenggarakannya live music.

Saat itu saya paham, mengapa sejak tadi siang, kawan aneh saya susah sekali dihubungi, izin pulang malam karena harus standby mengawasi pengerjaan repair bucket loader. Iya ini ada yang aneh. Saya dengar suaranya samar-samar di seberang sana. Lagu Untuk Perempuan Di Dalam Pelukan-nya Payung Teduh diputar. Saya bisa mendengar suara fals-nya menyanyi. Secara sadar dengan mata tertutup, saya dipaksa duduk, dan ketika akhirnya penutup mata itu dibuka, saya makin sadar sedang berada di depan panggung acara live music, sendirian, sementara di sekeliling saya orang mengerumuni membawa kameranya, mengabadikan ekspresi malu saya saat itu. Di panggung, dia menyanyi bersama teman-temannya, iya dia kawan aneh saya. Saya tak mampu menatapnya, tak mampu juga melihat sekeliling yang penuh blits kamera. Saya yakin terlalu banyak orang di belakang saya yang sedang melihat, termasuk jajaran bos. Saya cuma bisa berlindung di tubuh Mbak Eka, saya ingin kabur tapi apa daya.
 

Saya ingat betul riuh ramainya orang ikut menyanyi bersamanya. Lagu selesai. Dia bicara sebentar tentang 'sejarah' dua bulan kita berkenalan, siapa sangka orang yang melakukan surprise gila ini baru saya kenal dua bulan. Empat pria berkaos hitam berdiri membelakangi saya di panggung. Kawan aneh saya mengaba-aba masing-masing orang untuk berbalik badan. Kaos polos hitam mereka tercetak rangkaian kata, "CEU WILL YOU MARRY" dan kaos yang dia pakai melengkapi kalimatnya "ME?".
 

Saya kehabisan kata. Saya menunduk. Saya malu tapi terharu. Selanjutnya seperti adegan pangeran dalam film romansa pada umumnya, dia berlutut membuka sebuah kotak merah berisi cincin (yang rencananya akan dia pakai sebagai mahar nanti). Dia ingin saya memakainya sekarang, bukti bahwa dia telah melamar saya, dia ingin memastikan bukan laki-laki lain yang akan memakaikan cincin di jari tangan saya. Saya ambil cincinnya, saya pakai sendiri di jari manis kiri. Belum saatnya dia memakaikannya. Nanti saja ya :)

Tanpa basa-basi, saya kabur dari acara itu, berjalan cepat kembali ke kamar. Beberapa orang datang menyalami. Ah apapula ini, belum juga sah apa yang diselamatin.

Saya punya firasat dia memang jodoh saya, semakin hari semakin kuat keyakinan saya. Dia, dengan segala keanehannya, adalah orang yang saya yakini mampu menjadi imam saya kelak, dia akan menjadi jodoh dunia akhirat saya. Semoga Allah menjabah doa kita berdua.

Jadi, anakku, kalau engkau nanti perempuan, jagalah dirimu untuk menunggu datangnya pria baik seperti ayahmu bahkan lebih baik, kalau engkau laki-laki kecilku, berbuatlah yang terbaik dalam hidup sepertinya bahkan lebih baik. Mungkin itu pesan penutup dalam cerita pengantar tidur anak-anak. Insya Allah.
---


Farid, I Will.
kata yang tak sempat terucap di bibir malam itu, aku tak sanggup bersuara, tapi cincin yang kuambil dan kupakai di jari manis kiri ini adalah bukti aku menerimamu :)

4 comments:

  1. How sweet!! mbak nana congratulations for ur engagement!! Your story proves that 'jodoh gak kemana' mbak.

    Once again, congrats!

    ReplyDelete
  2. mbak nana subhanallah :)) congratulation ya mbak nanaa :))

    ReplyDelete
  3. Naa... kau buatku menangis haru..
    insyaallaah lancar ya ke depannya, semoga keberkahanNya selalu meliputi keluarga kalian, dan semoga selalu dilindungi oleh kebaikanNya, percayalah padaNya yg selalu memberikan keindahan tepat pada waktuNya.
    Barokallahu Nana.. :") proud of you :*

    ReplyDelete
  4. mbakcan.. aaakkkk senengnyaaaaa.. sedari tadi baca blognya mbakcan sebelumnya ini paling surprise bgt sampe teriak aku bacanya.. keren bgt terharu bgt mbakcan..
    Subhanallah.. semoga mbakcan jadi keluarga yg samawa ya sama mas farid.. Amiiinnn :")

    ReplyDelete